Quote_Nahdia nomor 301 - 320
#301
*Q: Kok, tidak ada haul wafatnya Nabi Muhammad ya, seperti wafat Isa Al-Masih yang juga Natalnya (maulid) gitu? A: Itu ajaran guru kita. Wafatnya Nabi itu sejarah yang paling menyedihkan. Q: Kalau haul Maulana Syaikh? A: Ya, haul wafat Maulana sejatinya menjadi even shufi tahunan organisasi. Q: Kalau Hari Jadi (HADI)-NW? A: Itu ajakan guru kita. Ulama gelisah karena Nabi terlupakan ummat, makanya Maulid diadakan. Ulama NW gelisah karena NW dirusak dan dikaburkan, makanya HADI-NW di-syiarkan. نعمت البدعة هذه*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#302
*Maulana Hasan Masyath karamahnya nyata. Saat madrasah NWDI dan NBDI yang didirikan Syaikh Zainuddin berkembang bercabang, beliau melihat bahwa pondok pesantren dan lembaga pendidikan perlu disatu-padukan di bawah organisasi agar tidak tercerai berjalan sendiri. Usul beliau menjadi penentu berdirinya organisasi Nahdlatul Wathan. 2021 karamahnya makin nyata. Madrasah yang ber-ibu pada organisasi milik Maulana dialih-namakan orang untuk berafiliasi kepada organisasi lain. Untung tak dapat diraih, malang tak dapat dicegah*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#303
*"Aku takkan berdoa kecuali Zainuddin bersamaku." Ini diucapkan oleh Sulthanul Auliya Syaikh Hasan Masyath sebelum NW lahir. "Aku mencintaimu dan mencintai orang yang mencintaimu. Aku tidak mencintai orang yang tidak mencintaimu." Diucapkannya karena banyaknya rongrongan kepada pribadi Pendiri NW dari kalangan internal NW, terutama sesudah surat fitnah sampai kepada beliau. Fitnah berisi tuduhan Syaikh Zainuddin melanggar syariat (13-3-'15).*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#304
*Nabi beberapa kali hampir terbunuh. Bahkan beliau sekeluarga diboikot tiga tahun di sebuah lembah sampai hampir mati kelaparan. Setelah itu Nabi di-isra'-mi'raj-kan oleh Allah sampai Sidratul Muntaha. Kejadian luar biasa pada seseorang juga biasanya terjadi setelah mengalami susah payah dan cobaan luar biasa. Pesantren Anjani & eksistensi Nahdlatul Wathan adalah referesentasi hasil juang dalam kesabaran yang teramat panjang seorang pejuang perempuan. 1998-2021 Ummi menentang badai, seperti 23 tahun dakwah Rasulullah saw.*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#306
*Tuan Guru Bajang adalah gelar Maulana Syaikh I dari Datu Majid yang digunakan sampai berumur 40-an tahun. Setelah itu gelarnya Tuan Guru. Ittiba' atas titah dan tafa'ulan dengan Niniknya, saat usia 40 tahun ini Maulana Zainuddin Atsani nyaman menggunakan Tuan Guru saja. Demikian halnya dengan sebutan Maulana Syaikh dari dewan Mustasyar beliau berkenan. Dengan keyakinan sebagai pengganti Niniknya, keluarga MDQH juga nyaman menyebutnya Maulana Syaikh. Adapun panggilan Syaikhuna terdahulu sebagai sebutan khalifah Thariqah.*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#305
*Panggilan/sebutan Maulana Syaikh itu beragam. Warga Pancor dahulu memanggilnya Ninik/Ninik Laki atau Datu', seolah panggilan keluarga. Cucunya dari Ummuna memanggilnya Ninik Tuan Guru atau Ninik Maulana Syaikh, nyaman dalam penghormatan. Para muridnya memanggil Maulana Syaikh buah ajaran Masyayikh. Sasak yang tak pernah serius berguru menyebut Wayah Pancor, Wayah Zain, Datu' Pancor. Gelar Tuan Guru Bajang dari ayahnya (Datu' Madjid) dan Tuan Guru Kyai oleh kalangan ulama dan pemerintah.*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#307
*Doa setelah sholat yang dibaca oleh Maulana Syaikh adalah doa-doa ma'tsur atau warid dari masyayikh tanpa pengayaan atau tambahan kecuali beberapa doa saja seperti doa pusaka. Beliau tidak memperkenalkan doa susunan beliau untuk digunakan selepas sholat. Doa diri dan organisasi kebanyakan disusun dalam rangkaian shalawat. Sementara doa terbaik terpilih terkomplit disediakan di Hizib Nahdlatul Wathan dan Hizib Nahdlatul Banat. Berdoa dengan doa dari guru seolah tawassul dengan guru sehingga lebih berkah dan mudah diijabah.*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#308
*TGH. Hilmi Najamuddin Allahu yarham mengutip ucapan Imam Syafi'i dan mengingatkan:*
أَتَهزَأُ بِالدُعاءِ وَتَزدَريهِ# وما تَدري بِما صَنَعَ الدُّعاءُ# سهامُ اللَيلِ لا تُخطِي وَلَكِن# لها أَمَدٌ وَلِلأَمَدِ اِنقِضاءُ#
*Apakah kamu meremehkan dan menyepelekan doa, sementara kamu tidak tahu apa yang diperbuat oleh doa. Busur panah yang melesat di malam hari tak meleset, akan tetapi ada waktunya, dan setiap waktu ada batasnya.*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#309
*NW kaya doa, kaya wirid, kaya ilmu hikmah, tanpa perlu keluar rumah mencari yang lebih indah. Pemilik NW dengan Hizib Nahdlatul Wathan tidak berkenan ada kreasi modifikasi di atas karyanya. Bahkan beliau pernah menempeleng mutakharrijin yang menambahkan wa an tu'ammira ...(nama majlisnya) ketika membaca Shalawat Nahdlatain. "Arah arah araaaaah, beruq-mek tao base Arab sekedik," kita diingatkannya. Ada pula yang menambah: wa an tansurona ya nasiir, wa taftaha alaina ya Fattah, wa tarzuqona ya Razzak.... Beliau tak berkenan.*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#310
وَمَا يَتَّبِعُ اَكْثَرُهُمْ اِلَّا ظَنًّا ۗ اِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِيْ مِنَ الْحَقِّ شَيْـًٔا ۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ ۢبِمَا يَفْعَلُوْنَ ﴿يونس : ۳۶﴾
*Prasangka atau syak wasangka adalah jalur liar memasuki gerbang ilmu. Zhan, walau benar, bukanlah ilmu bukan pula hujjah. Zhan harus teruji seperti halnya asumsi. Asumsi pun lahir dari logika berpikir & penalaran sehingga bukan sekadar _bebade'an_ (just guessing). Zhan kompromistis melahirkan justifikasi prematur, sering kali.*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#311
*"Semua madrasah NW adalah milik kamu sekalian, sedangkan NWDI dan NBDI yaitu madrasah induk adalah milikku dan keturunanku sebagaimana cara Shaulatiyah," basen Maulana (14-13-'87 M). Pendiri madrasah NWDI ada lima (5) orang yakni (1) Maulana Syaikh TGKH.Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, (2) TGH. Abdul Madjid (ayah), (3) TGH. Ahmad Rifai Abdul Madjid (kakak), (4) Hj.Fathmah binti H.Mahmur (istri), (5) TGH.M. Faishal Abdul Madjid (adik). NWDI dan NBDI berada di bawah Yayasan Pendidikan Hamzanwadi milik Maulana Syaikh Zainuddin.*
18/05/22 00.52 - : #Quote_Nahdia
#312
*Maulana lahir 1908 M, berangkat ke Makkah 1923-an (± umur 15 th), mukim di Makkah selama ± 12 th, 13 kali haji. Beliau belajar (sekolah, ngaji) selama ± 8,5 th. Sisanya tahun perang. Tamat Shaulatiah 1934 & mendirikan Pesantren Mujahidin (± u 25, umur kenabian). Mendirikan madrasah NWDI 1937 (± u.30 th), NBDI 1943 (± u. 35 th). Memasuki umur 45 beliau mendirikan organisasi NW (1953). "Di detik kami nyatakan karya. Sepenuh dunia mulut menghina. Tapi akhirnya lidah berkata. Sungguh NW keramatnya nyata (Wasiat)".*
18/05/22 00.53 - : #Quote_Nahdia
#314
*Tidak ada guru yang membuang muridnya. Karena setiap murid ingin menjadi baik. Jika murid terbuang itu karena kejadian luar biasa. Dalam sejarah NW, ada yang dipecat (dibuang) oleh Maulana yakni HA dan HJ, anak angkat & menantu. Walau begitu mereka masih (mungkin) bisa balikan. Maulana (21-11-'86 M) berkata: "Murid yang dibuang oleh gurunya ada harapan si murid untuk kembali kepada gurunya suatu waktu. Tetapi sebaliknya bila murid membuang gurunya maka putuslah hubungan dengan gurunya melebihi talak tiga." Wal 'iyādzu billāh.*
18/05/22 00.53 - : #Quote_Nahdia
#313
*_"Ndung, coba indeng-indeng NW sine,"_ basen Ummuna. Rais 'Am Dewan Mustasyar PBNW berpesan kepada para pejuang, 'Ndung' (Nduk, Le'; Jawa) sapaan akrab keibuan kepada anak buah beliau. Sering-seringlah merenung agar engkau memahami NW. Sebagai organisasi kewalian, berjuang di NW tidak cukup dengan hanya bermodal keilmuan. Maulana (10-2-'88) pernah berkata: "Apabila orang mengerti bahwa NW itu adalah limpah karunia Tuhan maka mereka akan bangga dan terheran-heran dengan kebesaran NW."*
18/05/22 00.53 - : #Quote_Nahdia
#315
*Pada, 11-12-'87 Sayyid Muhammad bin Alawi menyampaikan pengajian di Mushalla Abrar. Beliau datang untuk berziarah kepada Maulana Syaikh Zainuddin beserta semua pengikut dan madrasahnya. Beliau menyanjung Syaikh Zainuddin pada saat belajar dan sesudahnya. Syaikh Zainuddin cinta keturunan Nabi, cinta anak-anak gurunya, cinta sahabatnya, ikhlas dalam belajarnya. Maulana (11-1-'88) bercerita: "Sayyid Muhammad bin Alawi datang ke Pancor untuk menyaksikan Nahdlatul Wathan dengan ilmu al-yakin, ain al-yakin, haq al-yakin.*
18/05/22 00.53 - : #Quote_Nahdia
#316
*"Lima bulan sebelum Syaikh Hasan Masyath wafat (1979) beliau berkata kepadaku: engkau anakku, engkau muridku, engkau penerusku", cerita Maulana (11-1-'88 M). Bagaimana dua raja waliyullah itu bertemu, dimana, kapan? Wallahu a'lam. Maulana (17-3-'15 H) bercerita, "aku mewajibkan diri berziarah ke makam Syaikh Hasan di Ma'la Makkah setiap pagi Jumat." Bagaimana caranya, kendaraannya apa? Beliau kan ada di Lombok. Tiap Jumat pagi kan pengajian Umum pagi? Alam waliyullah tak memiliki dimensi tempat dan waktu duniawi.*
18/05/22 00.53 - : #Quote_Nahdia
#317
*Ada dua sikap hidup shufi yakni zuhud dan wara'. Zuhud arti sederhananya tidak ingin dunia di hatinya sehingga yang halal pun dikuranginya. Wara' arti simpelnya tidak mau mengkonsumsi yang halal tanpa diketahui kejelasan asal dan prosesnya. Maulana Syaikh (26-3-'15 H) berkata: "Salah satu sifat Maulana Syaikh Hasan Masyath yang tidak bisa saya ikuti yaitu menolak produk pabrik atau olahan manusia karena ihthiyath (hati-hati)." Inilah wara'-nya beliau. Mengurangi yang halal dan selektif tak sembarang halal.*
18/05/22 00.53 - : #Quote_Nahdia
#318
*Maulana Syaikh itu zāhid dan wāri'. Tentang wara' beliau menghindari bank dan mengingatkan tentang gaji. Ust Razak meriwayatkan, _"Mun meq jari PNS, harus meq berniat mbait gaji-meq. Lalo mbaik sik halal sengak luek lalok macem kapeng tekumpulang, arak pajek hotel, dll."_ "Kalau kamu jadi ASN berniatlah mengambil gaji yang halal karena gaji tidak karuan sumbernya termasuk pajak hotel." Gaji ASN, TNI, POLRI, DEWAN, Pegawai BUMN lebih dekat ke syubhat alias kurang bersih. Pesan Maulana, pasang niat saat mengambil gaji di ATM.*
18/05/22 00.53 - : #Quote_Nahdia
#319
*Syaikh Hasan Masyath memiliki obsesi besar agar anak lelakinya semata wayang menjadi ulama besar. Perhatian dan pendidikan kepada putranya sama dengan perhatiannya kepada Zainuddin, muridnya. Akan tetapi, Ahmad putranya memilih berkarir yang lain. Hingga, Zainuddin-lah tumpuan cintanya, cinta tiada tara. _Inspiring teacher_ ini berpesan sebelum wafat (1979): engkau anakku, engkau muridku, engkau penerusku (Maulana, 11-1-'88 M). Bagi Grand Syaikh, dengan eksisnya NW, _Al-Anfanany is the everlasting beautiful true love story._*
18/05/22 00.53 - : #Quote_Nahdia
#320
*Guru yang santun bukanlah guru yang tidak bisa marah. Menggah-lah! Ada _menggah qauli_ (teguran, sindiran, bahkan bila perlu makian), ada _menggah fi'li_ (sikap dan perbuatan termasuk misalnya menggampar), ada _menggah qalbi_ (mangkel sambil mendoa murid). Nah, kepada murid ada pesan alm.TGH. Jamiludin Kelayu (26-10-'87): "Kalau disanjung gurumu ucaplah astagfirullah. Kalau dimarahi gurumu ucaplah alhamdulilah. Kalau dimarahi gurumu 10 kali anggaplah baru sekali. Dan, marah gurumu sekali anggaplah 10 kali."*
18/05/22 00.53 - : #Quote_Nahdia