ABAH & HIMMAH BERAMAH TAMAH
Saat Abah ketua PDNW mengawal persiapan Rakerda PDNW Besok, di lantai III beliau menerima kedatangan tamu dari Pimpus HIMMAH NW.
Rombongan HIMMAH NW yang bersilaturahmi ke Abah dikomandani oleh ketua Pimpus HIMMAH ustadz Alwi Farhan.
Cara-cara dan adab aktivis HIMMAH NW yang mendatangi tokoh, untuk berdiskusi, meminta pendapat dan wejangan merupakan contoh anak muda yang menjunjung tinggi kesantunan.
Secara khusus memang kaum terpelajar ini datang untuk berpamitan dari penyelenggaraan HADI HIMMAH NW yang ke-56 baru lalu, karena merasa telah bertamu di PDNW Loteng yang ditempati jadi Tuan Rumah tahun ini.
Kalau bahasa Sasak adab aktivis mahasiswa ini sedang BETABEK untuk menyampaikan terimakasih sekaligus permohonan ampurayan atau kata maaf sekiranya ada hal kurang berkenan. Sebuah pemandangan yang menyejukkan tentang adab seorang murid kepada gurunya.
Dalam ramah tamah tersebut banyak hal yang penting dicatat sebagai oleh-oleh. Antara lain bahwa tantangan- tantangan yang kita hadapi dalam berjuang di Nahdlatul Wathan, merupakan pupuk penyubur dan penempaan diri.
Coba saja lihat perjuangan Al-Magfurulah Bapak Maulanasyaikh dulu ketika baru pulang dari Makkah Al-Mukarramah, tutur Abah.
Sultonul Auliya itu bahkan awalnyatidak diterima dengan baik di kampung halamannya sendiri, buktinya? Tidak diperkenankan menjadi IMAM dan KHOTIB di Masjid besar Pancor.
"Saya menganggap diri orang yang beruntung ketemu dengan orang-orang yang hebat" ujar Masyaikhul Ma'had ini ungkapkan rasa syukurnya bisa ngiring guru besar kita Kiyai Hamzanwadi sejak tahun 1994.
Wejangan beliau pada anak-anak Nahdlatul Wathan "Jalankan saja ajaran Bapak Maulanasyaikh" sederhana dan gampang sekali sebenarnya.
Buatlah wajah NW menjadi baik, buktikan bahwa orang NW itu baik, Aqidahnya baik, patuh hukum
Berkeyakinan yang baik.
Sekalipun tidak kita mengajak orang -orang diluaran untuk masuk ke Nahdlatul Wathan, tapi buatlah mereka tertarik dan kepingin untuk menjadi orang NW oleh karena melihat kita orang baik.
Intinya mari kita mulai dari memperbaiki diri, coba lihat negara SINGAPURA yang kecil, namun mengapa negara itu tekenal bersih dan rapi? Tidak lain pasti karena mereka mulai dari kesadaran diri. Begitulah kira-kira yang disampaikan Mudir Ponpes Yanmu NW Praya itu.
(Sabtu 11 Dzulqoidah 1443 H / 11 Juni 2022 M)