Diary Shafar (17)
POTRET GHIROH BERHULTAH
(Catatan 13, [Pembuatan Tetaring] SEMARAK HULTAH ke-89 Madrasah NWDI)
Salah satu rangkaian penting dari penyelenggaraan HULTAH ke-89 Madrasah NWDI adalah kebersamaan dalam pembuatan Tetaring atau atap jamaah yang akan mengaji pada setiap tasyakkuran HULTAH Madrasah NWDI. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pembuatan tetaring HULTAH dilaksanakan secara gotong royong oleh jamaah NW.
Bayangkan kalau sekian jamaah yang akan datang mengaji tidak ada tempat berteduh saat pelaksanaan acara pengajian HULTAH, mereka tentu tidak akan nyaman duduk mendengarkan pengajian dan rangkaian acara HULTAH. Maka partisipasi jamaah dalam pembuatan tetaring ini sangat penting. Dan alhamdulillah bagi warga NW tidak sulit mewujudkannya.
Inilah potret kekompakan warga NW. Inilah kepatuhan warga NW terhadap pimpinan. Inilah kepedulian dan partisipasi warga NW. Inilah sami'na waato'na warga NW. Inilah wujud takzim warga NW pada guru, terutama tentu takzim kepada Pendiri Madrasah NWDI.
Para jamaah dengan suka-cita berdatangan dari segala penjuru. Mereka tentunya didorong dengan bernawaitu untuk fastabiqul-khoirot. Inilah potret ghiroh berorganisasi yang tinggi bagi warga NW.
Bambu dan kulansah (atap dari daun kepala), tali, paku, parang, kapak, mobil, hatta rumput dan debu yang diinjak insyaAllah akan turut menjadi saksi kelak di akhirat. Inilah NW dengan sifat mulia gemar gotong-royong yang masih tinggi. Hal ini perlu dilestatikan.
Kebersamaan dalam kerja-bareng ini sebenarnya bukan hal baru. Tapi sudah ada sejak Pendiri Madrasah NWDI mengajak ummat membangun dengan gotong-royong. Hal ini harus dipertahankan. Karena memang sedikit demi sedikit bisa terkikis dari kehidupan bermasyarakat kalau tidak dirawat.
Bersyukur kita di Nahdlatul Wathan. Gotong-royong ini bukan hal langka. Tapi masih menjadi corak kebersamaan dalam organisasi tercinta yang punya jargon Nahdlatul Wathan Filkhoir, Nahdlatul Wathan Fastabiqul-khourot. Inilah energi utamanya.
Kordinator Tetaring Al-Mukarram Dr. TGH. Khairi bersama panitia yang lain memandu pelaksanaan pembuatan tetaring sejak pagi. Beliau-beliau para pengurus organisasi senantiasa memotivasi para jamaah. Memang beginilah kebersamaan yang seharusnya ditingkatkan.
Kesuksesan acara tasyakkuran Hultah Madrasah NWDI ini memberi peluang kepada kita untuk ambil bagian di ladang amal yang mana. Ada bagian penyiapan tetaring. Yang dengan rangkaiannya bisa kita ikut berbuat dan berkontribusi.
Bisa saja yang punya bambu, bantu dengan bambu. Yang punya daun kelapa dengan menyumbangkan daun kelapa. Yang tidak punya kelapa bisa dengan memfasilitasi kendaran yang akan mengangkut bahan. Hatta yang tidak punya apa-apa, bisa bantu dengan senyum.
Sekecil apapun, kebermanfaatan insyaAllah akan berkah. Akan menambah saldo kekayaan akhirat kita. Yang punya kemampuan menyediakan konsumsi, bisa mengambil peran dan memberi kontribusi dalam bentuk makanan. Termasuk yang tidak sempat masak, bisa dengan finansial. Dalam hal ini juga berlaku lagu raja dangdut : Banyak jalan menuju Roma, artinya banyak jalan kita beramal.
(Ahad 14 Shafar 1445 H/18 Agustus 2024)
