🙏Selamat Datang di Website Resmi PD NW  Kabupaten Lombok Tengah 💌 Alamat Kantor: Jl. Sukarno Hatta No.14, Leneng, Kec. Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. 83511. ✍️ Mohon tinggal kan jejak pelungguh untuk mengisi buku tamu di bawah👇🏻 🌃Alhamdulillah Acara Peresmian Kantor PDNW Lombok Tengah berjalan lancar dan Sukses

Sabtu, 28 Mei 2022, Mei 28, 2022 WIB
Last Updated 2022-05-30T13:52:42Z
GALERY PDNWkegiatan PDNWPENGURUS PDNW

Catatan 6 Pengajian PBNW di Nurunnubuah NW Semoyang Pratim - MURID KESAYANGAN



MURID KESAYANGAN


(Catatan 6 Pengajian PBNW di Nurunnubuah NW Semoyang Pratim)


Penulis menemukan benang merah atau satu hal yang penting diangkat menjadi kajian dan perhatian dari pengarahan yang disampaikan oleh Ketua Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan (PDNW) Lombok Tengah Al-Mukarram Dr. TGH Zainal Arifin Munir, Lc. MAg di Nurunnubuwah NW Repok Buwuh.


Apa itu? 


Yaitu tentang eksistensi Al-Mukarram Maulanasyaikh TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, Lc. MPdI yang kita makmumi saat ini sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan saat ini, memiliki hubungan spesial dengan guru besar kita Pendiri NW Al-Magfurulah Maulansyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid Al-Anfenaani.


Hubungan spesial itu jarang dimiliki oleh orang lain pada umumnya, yang pertama adalah hubungan darah atau keturunan. Kita akui hal ini tentu merupakan spesialisasi yang datangnya dari Allah Swt.


Kalau disuruh memilih, pasti kita semua ingin memiliki hubungan keturunan (menjadi zurriyyat) dari seorang tokoh ulama besar yang menjadi sultonul auliya, tapi masalah ini bukan ranah kita, tetapi sudah dari sononya kata kata anak milenial. Semata-mata kehendak Allah Swt.


Dari keistimewaan menjadi keturunan ini, Maulanasyaikh Hamzanwadi II pasti dailiri keberkahan langsung oleh karena mengalir pada diri beliau darah biologis Maulanasyaikh.


Akan tetapi menurut Ketua PDNW Loteng, ada hubungan yang lebih hebat dari keturunan yang dimiliki Maulanasyaikh Hamzanwadi II, yaitu hubungan GURU DENGAN MURID.


Al-Magfurulah Pahlawan Nasional itu sendiri yang ridho dan mau menjadikan cucu kesayangan itu menjadi murid, buktinya? diikutkan dalam safari dakwah beliau kemana-mana, bahkan isyarat kuat Muhammad Zainuddin Tsani kecil dijadikan murid oleh Sultonul Auliya itu ditunjukkan dengan melabelnya dengan sebutan Tuan Guru Bajang sejak usia dini 4 tahun.


Kalau kajian ini diteruskan lebih dalam lagi, kita akan menemukan bukti yang lebih dahsyat lagi bahwa keridhaan Sohibul-Hizbi Maulana Abul Madaris Walmasajid itu menjadikan Ketua Umum PBNW yang sekarang ini menjadi murid beliau langsung, adalah dari penyematan nama.


Nama adalah reputasi dan symbol impian dan cita-cita yang luhur, maka nama beliau sendiri dipertaruhkan, langsung dipasangkan, ditransferkan atau dikalungkan bahkan distempelkan pada diri Kiyai Hamzanwadi II dengan ZAINUDDIN TSANI. Lengkapnya Maulanasyaikh TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, Lc. MPdI.


Saya juga tersentak dengan tulisan Wasekjend PBNW Kanda Dr. Muhammad Thohri di share di WAG 5. KITA SATU NW. Karena ada korelasi tepat dengan pemikiran guru kita Al-Mukarram Abah Yanmu di atas. Kita diperkaya lagi dengan #Quote_Nahdia edisi ke -419 dibawah ini:


"Anak-anak NW ada dua, anak idiologis dan anak biologis. Anak idiologis lebih kuat daripada anak biologis. Anak biologis plus idiologis biasanya terpilih. Ada anak biologis tak ditakdirkan sebagai anak idiologis sekaligus. Ada ulama yang memiliki anak idiologis yang melanggengkan ajarannya. Syaikh Hasan Masyath memiliki putra idiologis Syaikh Zainuddin dan putra biologis Syaikh Ahmad. Semua murid yang berjuang di Nahdlatul Wathan adalah putra idiologis Maulana Syaikh. Anak idiologis beliau ada di satu rumah besar organisasi, NW."


(Sabtu 27 Syawal 1443 H / 28 Mei 2022 M)