POTRET KESYUKURAN
(Catatan 3 Anak Hultah Madrasah NWDI ke-87 di Ponpes Hidayatussibyan NW Sengkerang)
Kesyukuran di dalam hati, dilahirkan dengan aksi nyata berupa majlis ilmu, majlis silaturahmi, majlis zikir kepada Allah. Itulah yang dibudayakan NW, bertasyakkur setiap waktu.
Sinarnya NW menyinari segala penjuru, pesan Pendiri NW untuk membela NW, karena NW pembuka BABAL JANNATI.
Penulis dengan segala keterbatasan, mencoba mengikat apa yang bisa ditulis dari Pengajian Syaikh Mustofa Attilimtsani sebagai berikut:
Tidak menjadi angkuh dan sombong ketika dianugerahi Allah Swt kedudukan istimewa disisi Allah sebagai Nabi dan Rasul, buktinya?
Ketika kaki beliau bengkak oleh karena kuat dan rajinnya bangun malam untuk menunaikan qiyamullail atau shalat malam, beliaun ditegur istri tercinta Siti Aisyah RA, Kalau bahasa kita ngapain harus seperti itu? Kan sudah punya kedudukan tinggi disisi Allah, apa jawab ketaaduan beliau? Apa saya tidak mau disebut hamba yang bersyukur?
Tentang kemuliaan ilmu, ulama Makkah Almukarromah ini mengurai ayat berikut:
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَأُو۟لُوا۟ ٱلْعِلْمِ قَآئِمًۢا بِٱلْقِسْطِ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Ali 'Imran (آل عمران) / 3:18)
Hidup tanpa ilmu adalah hidup yang hina, hidup dengan ilmu tapi tidak mengamalkannya adalah tidak akan bermanfaat. Menuntut ilmu sejak kecil bagai mengukir diatas batu sedangkan setelah dewasa bagai mengukir datas air.
Keutamaan menghafal sebagai penuntut ilmu akan menjadi orang terdepan, hafalannya juga akan menjadi hujjah. Hafalan hendaknya sampai ke hati. Hebanya hafalan Rasulullah dijamin Allah.
Ulama kharismatik ini juga berharap, Apabila ada kesempatan di waktu yang lain mudah-mudahan bisa kita bertemu, doa dari Syaih Mustofa, semoga Ummuna memperoleh kesehatan dan keafiatan.
(Rabu 3 Shafar 1444 H/ 31 Agustus 2022 M)
