MENIKMATI WASIAT PENUH KHIDMAT
(Catatan dari Arena Hultah Madrasah NWDI ke-87)
Saat jari jemari saya berjoget diatas keyboard smartphone menulis tulisan ini, sedang terdengar dengan merdu lantunan Wasiat Renungan Masa.
Saya menangkap beberapa kalimat magis dan agamis, kalimat cinta dan perhatian seorang guru terhadap murid-murid yang beliau cintai.
Mari simak dengan hati, karena kalimat itu datangnya dari yang kita takzimi dan segani, Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Tergugah dan tercerahlah mata batin ini:
"Wahai anak cucuku, dan warga Nahdlatul Wathan, dengarkanlah wasiat ayahanda"
Yang utama terdengar wasiat dalam bahasa Arab. Yang paham dan mengerti dari siapa wasiat itu pastilah merinding, karena menyentuh sampai lubuk hati.
Diikuti dengan doa: "Semoga Allah yang Maha Esa memberi taufiq sepanjan masa."
"Membukakan ummat jalan ke sorga"
"Tidak berfikir hidupkan NW".... MASYAALLAH...
"Meleset kaki kursinya" .... masyaAllah
"Dewan mustasyar dinafikannya" .....
"Menanam jiwa disiplin sejati".
"Banyaklah orang tidak mengerti pada tugasnya berorganisasi."
"Janganlah nakda lupa daratan karena mendapat kursi jabatan."
"KURSI ANAKDA diberikan Tuhan Lantaran jasa Nahdlatul Wathan".
"Di NWDI dan NBDI pasti membela ORGANISASI".
"NWDI dan NBDI Ibu bapakmu"
"WAJIB DIBELA KARENA PEMBUKA BABAL JANNATI"
"Kita serahkan NW lahir dan batin kepada TUHAN"
Bait-bait wasiat itu tersaji begitu indah, dilantunkan suara merdu tullab tolibat Ma'had, yang mengaduk-aduk emosi dan rasa hati, ada haru, ada syahdu, ada damai dihati, ada takjub, ada bangga, ada syukur, ada pujian dan harapan serta doa, ada azan yang melengking hebat, LAAAA ILAAHA ILLALLAH.
(Ahad, 22 Muharram 1444 H/ 21 Agustus 2022 M)