🙏Selamat Datang di Website Resmi PD NW  Kabupaten Lombok Tengah 💌 Alamat Kantor: Jl. Sukarno Hatta No.14, Leneng, Kec. Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. 83511. ✍️ Mohon tinggal kan jejak pelungguh untuk mengisi buku tamu di bawah👇🏻 🌃Alhamdulillah Acara Peresmian Kantor PDNW Lombok Tengah berjalan lancar dan Sukses

Kamis, 23 Februari 2023, Februari 23, 2023 WIB
Last Updated 2023-02-23T09:57:58Z
GALERY PDNWHeadlinekegiatan PDNWPENGURUS CABANG NWPENGURUS PDNWPIMPINAN BANOM NW

Catatan Pengajian Silaturahmi PBNW di Ponpes Nurmadani NW Montong Lisung Pratim



*"NDEK NARAK ITE GEN KEKEL LEK DUNIE"*


(Catatan Pengajian Silaturahmi PBNW di Ponpes Nurmadani NW Montong Lisung Pratim)


"Pacu gamak ne

Ngaji sembayang puase

Mudahan gamak

Tepade tame sorge"

(Qoul Maulanasyaikh Pendiri NW)


Indah nian nasyid - nasyid karya guru besar kita Al-Magfurulah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid Al-Masyhur. Nada - nadanya membawa kita kepada ketenangan jiwa, membangkitkan semangat beribadah, sekaligus menyadarkan kita tentang hari berbangkit akhirat yang tidak ada akhirnya nanti.


Salah satu nasyid indah Pahlawan Nasional yang dibahas oleh Ketua PDNW Lombbok Tengah Al-Mukarram Dr. TGH. Zainal Arifin Munir, Lc. MPdI pada moment pengajian Silaturahmi PBNW di Ponpes Nurmadani NW Montong Lisung Rabu 22 Pebruari 2023 adalah nasyid populer yang berjudul "Pacu Gamak Ne", yang kalau dalam bahasa Indonesia diterjemah dengan "Jadilah Orang Yang Baik".


Didukung oleh soundsystem yang bagus, suara terang dan jelas ke seluruh sisi arena pengajian bahkan sampai ke luar arena, lantunan nasyid itu menarik hati ketika tokoh dan panutan kita Abah Yanmu menyanyikan lagu itu. 


Kami para jamaah tersentuh, dengan rasa kerinduan yang mendalam kepada Yang Mulia Pendiri NW, kerinduan akan kedamaian hati saat mendengarkan langsung nasihat-nasihat bijak beliau, kerinduan bermajlis dalam keteduhan dan kesyahduan nikmatnya mengaji.


Nasyid itu juga membawa kita kepada kesadaran bahwa hidup ini sementara, hidup ini singkat, hidup dunia ini ternyata akan berakhir. Akan ditutup cerita kehidupan manusia selama mampir di dunia. Suatu hari nanti manusia akan menghadap ilahi, akan berpisah selamanya dengan dunia, lalu berangkat ke akhirat melalui pintu yang bernama kematian.


Inak amakku semeton jari ku pade, begitu Sang Guru Besar memiliki kepedulian kepada kita murid-murid beliau, dengan panggilan yang akrab, panggilan yang menyayangi dan penuh peduli, panggilan yang mengundang rasa kedekatan emotional yang penuh kekeluargaan. Kita dipanggilnya semeton, semeton artinya saudara, saudara adalah sebutan untuk orang yang paling dekat dengan kita, paling akrab dan pasti paling dipedulikan. 



Endek narak ite gen kekel lek dunie, inilah kalimat penyadar, kalimat yang menyentuh spiritual kita, kalimat nasihat yang tinggi, bahwa kita tidak ada yang kekal di dunia ini. Tidak ada yang tidak akan rusak, tidak ada yang bakalan langgeng, apa saja itu. Semuanya punya akhir dan kesudahan.


Abah Ketua PDNW menyapa kaum bini yang ada di depan, para nahdliyat putri-putri Nahdlatul Wathan, dan siapa saja yang hari ini masih muda, hai semuanya yang masih muda, betapa cantik-cantiknya kalian semua, tapi akan lain sekali ceritanya setelah 20 atau 30 tahun yang akan datang, pasti berubah, tidak lagi cantik, tidak lagi glowing, tidak lagi semenarik saat bujangan. Inilah dunia, inilah kefanaan hidup yang suatu saat berakhir.


Dakak te sugih dakak te bangse mulie, kekayaan sebanyak apapun, uang, perhiasan, mobil, istri, anak, handai taulan, bahkan gelar dan jabatan yang melekat pada diri kita, status sosial di masyarakat sebagai orang yang dihormati dan dihargai, itu sebenarnya adalah ujian Tuhan buat kita, adakah kita syukuri. Sugih adalah titipan Tuhan, kekayaan yang kita miliki adalah ujian, apakah ia akan menjadi maslahat atau mudarat tergantung kita, terpulang kepada kita.


Sugih yang dimanfaatkan dalam menegakkan agama Allah, harta yang diinfaqkan di jalan Allah, uang dan harta yang mengantarkan kita ke akhirat itulah yang sebenarnya tuntunan agama, itulah harta yang bisa menolong, harta yang dikorbankan untuk syiar dan tegaknya iman dan taqwa.



Tapi lewat nasyid merdu dan mendamaikan ini kita diingatkan untuk jaga-jaga, kita diingatkan Pendiri NW dengan kata-kata "Dakak te sugih", meskipun kita kaya, tak akan berguna semua itu kalau tidak punya agama.


Bangse mulie sebutan untuk mereka yang punya label membanggakan berupa embel-embel jabatan, jabatan bisa membantu menjadi ladang amal, menggerakkan ummat untuk taat pada Allah, tapi kalau sebaliknya, tak akan berguna kalau tak dimanfaatkan untuk agama, untuk ketinggian dan kemuliaan Dienul-Islam, yang rahmatan lil-'aalamiin.


Ponpes Nurmadani NW Montong Lisung hari ini jadi saksi, dibanjiri ummat pecinta pengajian, berbondong-bondong ummat dari berbagai dusun dan dasan merapat dan bermajlis, menyatakan cintanya pada agama, mengungkapkan mahabbahnya yang tinggi kepada para hamba-hamba Allah yang taat. 


Dari para bapak-bapak yang meninggalkan kesibukan di sawah, kesibukan di bisnis dan projek, ditambah ibu-ibu yang juga tak kalah sibuknya mengurus rumah tangga, dari sejak bangun tidur bahkan sampai tidur la7gi tak pernah berhenti repot, ya di dapur lah memasak, ya di sumur lah mencuci, ya di kasurlah meninabobokkan anak-anak. Kalau bahasa Pak Kiyai Zainuddin MZ Allohuyarham, anaknya kalem, sudah tidur, bapaknya yang ngusik, hehe.


Para pelajar Nahdlatul Wathan, santriwan santriwati juga tumpah ruah, pemuda NW dan Nahdliyyat NW  tak mau ketinggalan, mereka hadir dan duddauk di barisan paling depan. Para guru atau asatidz yang datang juga turut belajar. memiliki kedudukan sama sebagai pelajar, penuntut ilmu, tidak menonjolkan status socialnya, tapi semuanya datang sebagai murid Maulanasyaikh.


Kedatangsan mereka untuk ikhlas mengaji, beguru agame" seolah menjawab himbauan Maulanasyaikh untuk kita hidupkan dan makmurkan sinar lima, mengamini seruan Maulanasyaikh untuk terus memperjuangkan Iman Taqwa.


Pengajian hari ini alhamdulillah luar biasa ramainya, dibanjiri oleh ummat, diramaikan juga oleh kelompok nasyid dari Tim Wasiat, dihadiri oleh kepolisian juga tentara, pihak pemerintah juga sabgat welcome dan mendukung sepenuhnya program-program keummatan oleh Kades Desa Semoyang.


Terop yang menaungi jamaah di tengah-tengah arena ditata rapi dan dilapisi langit-langit dari kain putih bersih. Kanan kirinya, depan belakangnya semuanya diapit gedung madrasah, sarana gedung yang disiapkan oleh piiara pemburu ilmu.


Deretan panggung utama adalah kawasan ruang aula yang memanjang, sehingga posisi tengahnya merupakan tempat para tamu -tamu agung VVIP, (Very Very Inportant Person) Antara lain juga sayap kiri - kanan panggung alhamdulillah dipenuhi para pengurus organisasi.


Kerinduan jamaah Nahdlatul Wathan khususnya Praya Timur terobati, karena sudah lama, sejak tahun 2012 diagendakan di Nurmadani Monlis tertunda dan kali ini takdir Allah mewujudkan. 


Abah Syikhulma'had Darul Qur'an wal-Hadits selaku pengayom, penasih gat dan mentor jamaah NW Lombok Tengah menyampaikan amanat untuk sama-sama kita berusaha menjadi warga NW yang soleh, yang taat, yang baik, yang mengejar kajayaan akhirat, karena memang itulah pesan utama pendiri NW, tertuang dalam bait nasyid "Mudahan gamak, te pade tame sorge".


Acara alhamdulillah berjalan lancar, jamaah dengan khidmat mengikuti semua rangkaian acara, special juga hari ini, sebelum disampaikan wasiat danirsyadat dari Maulanasyaikh Ketua Umum PBNW, dibaiat dan dilantik 12 PAC NW yang ada di kecamatan Praya Timur. Birsyaarisan para pengurus yang berbaris di depan Maulana, mengesankan sekali, sebuah potret optimisme untuk memajukan NW kedepan.


Mereka berjanji setia, mereka bersaksi untuk komitment berjuang, komitment mengabdi, komitment berbuat dan berkarya lewat Nahdlatul Wathan. Terlebih setelah didahului dengan pencerahan tiga Almukarromun Para Tuan Guru menyampaikan nasihat, nasihat diniyyah, nasihat wathaniyyah.


Terlebih irsyadat dan taujihad yang langsung disampaikan oleh Maulanasyaikh TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, Lc. MPdI, mematangkan militansi semua pengurus, memupuk, memotivasi, menginspirasi para aktivis NW dan jamaah NW untuk senantiasa berada di jalan dakwah, jalan fisabilillah, jalan yang mudah-mudahan diridhoi Allah Swt.


PBNW juga mengingatkan kita agenda nasional organisasi di depan mata, yaitu tasyakkuran HADI NW yang ke-70 yang akan digelar di Lapangan Ummuna Hj. Siti Raihanun Zainuddin Abdul Majid pada 16 Maret mendatang. Mudah-mudahan event tahunan ini menjadi bentuk syukur kita kepada Ilahi yang memelihara NW, dan tentu bentuk terimakasih dan takzim kepada guru besar kita Kiyai Hamzanwadi Sang Sultonulauliya.


Pokoknya.....! NW......!

Pokok NW .......! Iman dan Taqwa......!


*(Rabu, 1 Sya'ban 1444 H / 22 Pebruari 2023)*