(Kegiatan Shilaturahim dan Konsolidasi)
وَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ مِنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَاُ ولٰٓئِكَ يَدْخُلُوْنَ الْجَـنَّةَ وَلَا يُظْلَمُوْنَ نَقِيْرًا
“Dan barang siapa mengerjakan amal kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan sedang dia beriman, maka mereka itu akan masuk ke dalam surga dan mereka tidak dizalimi sedikit pun.” (QS. An-Nisa’ 4: Ayat 124).
Tuhan Yang Maha Rahman, telah menyediakan sorga dengan segala kenikmatannya untuk Kita hamba-hamba-Nya. Manusia hidup di dunia untuk mencari ridho Sang Kholiq agar kita dilayakkan memasuki tempat paling terindah dan abadi itu. Guru besar kita Almagfurulah Maulana Syaikh adalah seorang ulama yang visioner, membuatkan kita wadah dan sarana agar bersama-sama masuk sorga melalui ikhtiar berjuang di organisasi Nahdlatul Wathan.
Abah Ketua PDNW Lombok Tengah Al-Mukarramah Prof. Dr. TGH. Zainal Arifin Munir, Lc. M.Ag didampingi oleh Sekretaris PDNW Lombok Tengah H. Muzakkir Walad, S.Ag, M.Ag, dalam arahan dan mentoringnya pada kegiatan Konsolidasi pengurus organisasi Nahdlatul Wathan se Lombok Tengah mengingatkan agar kita tetap bersemangat dalam setiap kegiatan dan kesibukan menjalankan tugas -tugas berorganisasi. Bagaimana kiat-kiat kita agar tetap bersemangat dan antusias menunaikan peran dan tanggung jawab?
Salah satu resep yang ditawarkan Guru Besar UIN Mataram ini adalah dengan memilih pola pikir bahwa setiap kita berkegiatan agar menganggap diri kita sedang GLADI untuk masuk sorga. Menanamkan dalam pikiran kita bahwa kita sedang berikhtiar memasuki sorganya Allah Swt.
Bagaimana gambaran seorang yang telah menerima kabar gembira masuk sorga? tentu mereka akan memiliki performa dan expresi yang cerah ceria, riang gembira. Bersemangat dan antusias mendekat dan tidak jauh dari pintu sorga.
Mengapa kita tidak bersemangat menunaikan tugas - tugas berorganisasi? Mengapa banyak diantara kita lambat dan malas bahkan menjauh, tidak mau repot membantu organisasi. Seperti acuh tak acuh alias tidak mau peduli dengan program-program organisasi? Itu karena kita telah kehilangan semangat.
Maka anggap diri kita sedang GLADI masuk sorga. Agar kita bersemangat berbuat dan berkarya. Agar kita tidak malas melaksanakan tugas dan peran di organisasi. Kita harus ingat bahwa di Nahdlatul Wathan kita sedang beribadah. Sedang melaksanakan amal soleh.
Nahdlatul Wathan filkhoir Nahdlatul Wathan fastabiqul Khoirot. Itu potret misi atau pekerjaan orang NW. Bahwa pendiri NW menghendaki jamaahnya, menginginkan murid -muridnya, bahkan seluruh kaum muslimin sebagai saudara seagama, saudara sekayakinan agar senantiasa berada dalam koridor FILKHOIR, dan FASTABIQUL KHOIROT.
Maka menjadi orang NW tidak layak berlambat -lambat dalam kebaikan, dalam berkegiatan. Jamaah NW tidak layak berpangku tangan, apalagi bermalas-malasan dalam menjalankan tugas berorganisasi. Kalau kita berlambat-lambat, alias tidak semangat menunaikan instruksi pimpinan organisasi, sama saja kita enggan dan malas diajak masuk sorga.
Insyallah kalau kita hadirkan selalu keyakinan keikhlasan, mengharap ridho Allah semata, pasti akan hadir semangat dan antusias, akan meletup minat dan rasa gembira untuk beribadah. Dan menjalankan tugas berorganisasi adalah bagian dari ibadah.
Alhamdulillah tampak potret kehadiran jamaah pengurus organisasi di kantor PDNW menghadiri kegiatan konsolidasi ramai dan padat. Mudah-mudahan ini menjadi GLADI semangat kita ingin masuk sorga. Maka ketika diundang untuk hadir rapat dan berkegiatan, bersemangatlah, seperti kita bersemangat masuk sorga.
(Sabtu 2 Rabiul Akhir/5 Oktober 2024 M)
