Quote_Nahdia nomor 111 - 120
#111
Nun dan Waw
(NW) adalah materi konstruksi verba ونا يوني ىونbermakna _berniat,
bermaksud,
merencanakan, menentukan, merancang_ ىونmemiliki
satu huruf hidup yakni .نNun huruf ke-25 Hijaiyah
menjadi lambang NW bernilai 50 dalam Abjad Arab, Nun ke Nun awal-akhir nama
Nahdlatul
Wathan. ىونnominanya ةينbermakna _niat, maksud, tujuan, ketetapan hati, tekad,
keinginan._ Niat adalah faal hati pada awal setiap amal, barometer setiap
tindakan. Maulana pernah berkata: "orang yang tidak bagus niatnya di NW
pasti tidak tahan"
#112
Inisiatif
membuat organisasi bukan dari pribadi Maulana Syaikh Zainuddin melainkan
inisiatif Sidi Syaikh Hasan Al-Masyath. Sidi Sulthan memberi saran agar ada
wadah yang mengkordinir cabang madrasah seluruh Lombok saat itu. NW legal
terdaftar 1956, 11 tahun pasca merdeka, 19 tahun sejak madrasah NWDI 1937.
Maulana mendirikan NW tidak dimotivasi oleh trend ulama Nusantara dalam
pergerakan keagamaan. Tidak juga motif "berbeda" dengan Kyai Dahlan
& Kyai Hasyim, Semata bakti & menjaga amanah guru, beliau membela NW
lahir batin.
#113
Sejak
NWDI diputuskan Maulana Syaikh berevolusi menjadi Muallimin dan NBDI menjadi
Muallimat, maka kedua induk tersebut diingat sebagai kesyukuran dalam Hultah
saja. Semenjak 1956 momentum berdirinya organisasi seluruh madrasah karya murid
Maulana Syaikh ber-label NW. MANW Reriu, MTsNW Kecegem, MINW Cengok, misalnya.
Tidak ada anasir DI atau NI di organisasi religius nasionalis ini. Inilah
ajaran Pendiri NW agar semua murid beliau konsisten berbakti kepada guru &
cinta pada negara untuk kebersamaan dunia akhirat. NW is One.
#114
Ada doa cinta paling cinta
dari Pendiri NW:
ةيفاعو فطلو ريخ ىف ةيتلوصللو
نطولا ةضهنل سانلا عماج ،داعيملا فلخت لا كنا ،هيف بير لا مويل سانلا عماج كنا
انبر
_Duhai,
Engkau kan yang kan kumpulin manusia nanti? Engkau Tuhan, tak ingkar janji.
Kumpulkan semua orang di bawah Panji Nahdatul Wathan dan Shaulatiah dalam
senang, tenang, riang._ Stay di NW! Ajak balikan yang main kejauhan. Ntar kita
barengan sama Imam Ummat Akhir Zaman.
#115
Senang
bertemu bercengkerama santai dengan murid khas Maulana. Q: Masih diperintah
Maulana pasca wafatnya? A: Masih. Q: Apa beda cara diperintah setelah wafat dan
sebelumnya? A: Sama saja. Tidak ada beda. Ibarat diperintah Presiden sarananya
sudah disiapkan. Terima sampai. Tiba-tiba sampai. Seperti saat diperintah ke
Rinjani, tiba² sudah berada di Rinjani. Meeting. Saat diperintah menyelam di
Selat Panjang juga bisa
ratusan meter di bawah laut. Berdiskusi di kedalaman lautan mengasyikkan.
#Tuan Guru Abdul Qadir Rahman.
#116
Pendidikan
Islam pesantren ala MDQH NW adalah pendidikan humanis (model) yang bertujuan
untuk memahami isi kandungan Quran Sunnah/Hadits (intensi) dalam pembentukan
kepribadian muslim yang shalih cendekia (kompetensi) melalui kajian hukum,
tafsir, hadits, bahasa, tasawwuf dan kajian keislaman terkait (bahan-konten) di
bawah bimbingan guru berkepribadian terpilih (sumber belajar) dalam mengkaji
kitab klasik Aswaja (subjek-teks) dan mengkaji realitas masyarakat (konteks)
dengan prinsip sami'na wa atho'na pada guru (atensi).
#117
Dia
yang sangat mengasihi Ummuna. Dia yang menjalankan sami'na wa atho'na sampai
akhir hayatnya. Maulana Syaikh II cinta terakhirnya. "Sang bodo-meq"
itu azimatnya dari Ummuna. Kepada Maulana Syaikh Zainuddin II dia pernah
berkata: “nyawa tiang pelungguh minta tiang serahkan Syaikhuna.” Itulah
ikrarnya. "Mungkin inilah Jumat terakhir saya," ujarnya pada Utusan
PBNW Jumat sebelumnya. Allah memintanya pulang, in sya Allah bertemu dengan
Guru Besarnya, Sidi Syaikh Zainuddin I. Kak Tuan Hafiz ,tenanglah kembali ke
Pemilik Kita.
#118
Ada
tiga karya fundamental Maulana Syaikh I dalam tiga bidang berbeda. 1)
Mi'rajussibyan ila Sama'i Ilmi al-Bayan, bidang Ilmu Bahasa, 2) Nahdlatu
Zainiyah dan kitab turunannya, bidang Ilmu Fiqh, 3) Batu Ngompal, bidang Ilmu
Al-Quran. Yang pertama fundamental karena ilmu tertinggi yang tidak banyak
ahlinya tidak banyak ahli yang mengarang. Yang ke-2, tidak banyak ahli fiqh
yang mengarang kitab khusus Faraid matan dan syarah sekaligus. Ke-3 membaca
Alquran den bertajwid wajib ain. Beliau menyediakan khusus kitab untuk pemula.
#119
Tiga
karya fundamental Maulana adalah tiga karya fenomenal. Pertama: Batu Ngompal
(Batu Mengapung). Lengkapnya Batu Ngompal Atas Air Otak Murid Rajin Tidak
Malas. Kitab aneh super cerdas untuk santri pemula super cerdas. Sebagian sufi
memandang kitab ini tumpahan keramat Maulana Syaikh karena setiap baris
bermakna magis. Kitab untuk anak kontennya, ajaran sufi substansinya. Berbahasa
Indonesia berhiaskan lisan orang Arab. Ada syair terpisah berisi peringatan dan
pengingatan agar gemar belajar dan agar belajar pada ahlinya.
#120
Karya
fundamental fenomenal kedua adalah Nahdlah al-Zainiah dalam Ilmu Fiqh sub
rumpun Ilmu Mawaris atau masyhur dengan Ilmu Faraid. Kitab matn dalam bentuk
syair dengan bahr (not Arab) jenis rajaz dinilai mudah oleh penulisnya. Lalu
beliau syarahkan sendiri dengan nama At Tuhfah al-Amfenaniyah dengan tabel
lengkap. Tak cukup itu ditulisnya kitab inovatif (awwaliyah) berbentuk tanya
jawab bernama Al Fawakih al-Nahdliyah (Faraid for Kids). Yang lebih fenomenal
justru bukan kitabnya, melainkan beliau tidak meninggalkan warisan.