Penantian panjangku telah terbayarkan, kini Ramadhan yang kurindukan telah berada disisiku, ia datang membawa kabar gembira, kabar bahagia tentang ampunan Allah, kabar tentang pintu-pintu sorga yang dibuka, juga cerita tentang pintu-pintu neraka ditutup. Ramadhan juga memberi semangat beribada yang tinggi, oleh karena setan-setan dibelenggun selama bulan suci Ramadhan.
Merindumu Ramadhan ingin kuabadikan dalam catatanku, siapa tahu ada manfaatnya sebagain saksi kelak di hari penuh huru-hara kiamat, supaya kelak Tuhan iba dan mengasihaniku, agar Tuhan layak mengampuniku, agar Tuhan tak melemparkanku ke neraka oleh sebab dosa-dosaku.
Aku belajar merindumu Ramadhan, meski hanya mulai dari kata-kata saja, entah yang namanya merindu seperti apa, barangkali seperti para hamba-hamba Allah yang soleh-soleh merindu Ramadhan. Yang tenggelam dalam nikmatnya baca Al-Qur'an, yang tak punya keinginan untuk ngobrol sia-sia kecuali diisi dengan zikir penuh takzim kehadhirat Yang Maha Bijaksana.
Biarkan orang menghujatku bahwa kata-kata merindumu ramadhan ini adalah gombalan saja, biarkan saja, asal hati dan jiwa ini ada keinginan kuat untuk meraih cinta-Nya Tuhan karena merindu Ramadhan. Aku belajar merindu Ramadhan dengan niat, yang mudah-mudahan ditolong Allah untuk bisa mewujudkannya sebagai merindu yang hakiki.
Mengapa aku akan ketinggalan merindu Ramadhan? Sementara banyak orang diluaran sana berlomba-lomba merindu Ramadhan. Jauh hari telah berhitung-hitung seperti apa nanti bila Ramadhan datang, akan ngapain saja? Ada yang ingin nikmat membaca Al-Qur'an sehingga dibelinya Al-Qur'an terbaru, ada yang mengagendakan sejumlah kegiatan dll.
PDNW Loteng pun merindu Ramadhan, tak ingin dilewatkannya Ramadhan begitu saja, sehingga program diaktualisasikan, para pengurus PDNW berijtimak semenjak sebelum Ramadhan tiba, melakukan penyegaran-penyegaran program, salingl ingat-mengingatkan kembali discription.
Mari kita tengok sejenak rencana agenda Safari Ramadhan PDNW Loteng pada bulan Ramadhan 1444 H tahun ini:1. Malam Selasa 6 Ramadhan 1444 H di PCNW Praya Timur
2. Malam Rabu 7 Ramadhan 1444 H di PCNW Pujut
3. Malam Kamis 8 Ramadhan 1444 H di PCNW Praya Barat Daya
4. Malam Selasa 13 Ramadhan 1444 H di PCNW Praya Barat
5. Malam Rabu 14 Ramadhan 1444 H di PCNW Jonggat
6. Malam Kamis 15 Ramadhan 1444 H di PCNW Batukeliang
7. Malam Sabtu 17 Ramadhan 1444 H di PCNW Praya Tengah
8. Malam Selasa 20 Ramadhan 1444 H di PCNW Batukeliang Utara
9. Malam Rabu 21 Ramadhan 1444 H di PCNW Janapria
10. Malam Kamis 22 Ramadhan 1444 H di PCNW Praya
11. Malam Sabtu 24 Ramadhan 1444 H di PCNW Kopang
12. Malam Senin 26 Ramadhan 1444 H di PCNW Pringgerate
Yang paling menarik dalam bulan Ramadhan bila di dalamnya kita banyak berbicara tentang seputar kajian Ramadhan, tentang fadhilah ibadah di dalamnya, tentang indahnya tenggelam dalam nikmatnya sujud qiyamuramadhan atau shalat Sunah Taraweh, yang di mulai dari malam pertama sampai akhir memiliki keutamaan dan kelebihan sendiri.
Inilah cara kita merindu Ramadhan, bukan dengan sekedar rasa, bukan dengan hayalan belaka, tapi berusaha mengisi dengan berbagai nilai-nilai kemuliaan pahala disisi Allah Swt. Inilah kesempatan emas, waktu yang paling berharga bila dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Tergantung kita memang, benar Ramadhan itu mulia, betul Ramadhan itu penuh rahmat dan magfirah, tidak salah Ramadhan itu menjadi bulan penuh ampunan, tapi itu julukan dan sebutan bagi bulan penuh berkah itu, kemuliaan dan keistimewaan hanya bagi mereka yang mengejarnya, khusus bagi mereka yang memburunya.
Ramadhan tak akan banyak memberi manfaat bagi mereka yang hanya bermalas-malasan, lalai dan suka memperturutkan hawa nafsu. Tidak peka dan sadar akan nilai - nilai keutamaan yang ada di dalamnya. Ramadhan akan menjadi penyesalan bagi mereka yang asik dengan kegemarannya membuang-buang waktu dengan hal-hal yang tidak berguna.
Ramadhan layak dirindukan, karena sorga itu rindu kepada empat macam manusia, sebagaimana diuraikan dalam sebuah riwayat hadits bahwa mereka yang rajin membaca Al-Qur'an, menjaga lidah dari ucapan yang tidak benar, memberi makan orang lapar dan orang yang berpuasa di bulan Ramadhan.
Empat pintu merebut kerinduan sorga ini dapat diraih insyaAllah pada bulan Ramadhan. Itu sebabnya tidak heran malam Ramadhan diwarnai lantunan ayat-ayat Al-Qur'an dari berbagai penjuru masjid tersiar dan terdengar, karena kaum muslimin ingin merebut kerinduan sorga itu. Suasana ini yang seringkali menjadi kerinduan kita, saat mana bercengkrama dengan Al-Qur'an.
Yang paling nikmat adalah seraya menikmati dan merenungi makna yang terkandung di dalamnya, berkelana dalam keindahan kalam Allah, seraya memungut mutiara-mutiara pembelajaran didalamnya lewat membaca tafsir tafsir Al-Qur'an yang telah ditulis oleh para ulama. Yang paling dekat dan akrab serta mudah kita pahami sebagai yang punya bahasa Indonesia adalah tafsir Al-Azhar karya HAMKA.
InsyaAllah PDNW yang diimami Abahuna Dr. TGH Zainal Arifin Munir, Lc. MAg akan mengulangi kesuksesan program Safari Ramadhan tahun lalu, berkeliling menemui dan menyapa kaum muslimin khususnya warga Nahdlatul Wathan. Kegiatan ini menjadi perekat ukhuwah dan insyaAllah sarana menjemput ridho Allah dan jannah-Nya.
Ada yang menarik dalam kegiatan ini, yaitu menikmati keindahan malam Ramadhan bersafari, jalan-jalan di waktu malam, keliling, berkelana. Turun menemui dan mengunjungi warga dalam ibadah yang disebut mengaji, mengkaji, belajar agama lewat forum yang disebut Safari Ramadhan.
Pejalanan malam jarang kita lakukan, pasti menarik dan penuh pelajaran di dalamnya. Dengan bejuta-juta pembelajaran tentunya terkait waktu malam. Satu diantaranya perjalanan malam Rasulullah Saw yang disebut Isro Mi'raj dengan luasnya hikmah dan pembelajaran yang terkandung di dalamnya.
Safari Ramadhan dapat kita artikan sebagai wisata malam, biasanya orang berwisata pada siang hari, melihat-lihat alam, membaca ayat-ayat kauniyah Tuhan yang ada di alam semesta. Tapi tak kalah menakjubkan bila wisata malam dengan bertadabbur akan kemahakuasaan Allah dengan adanya malam.
Bersafari adalah kegiatan yang mengasyikkan, bukan tanpa alasan, Imam Syafii sendiri punya saran untuk kita merantau, kata merantau ini bisa kita terjemahkan melihat dunia luar. Tidak hanya berdiam diri di rumah. Dengan bersafari, dengan merantau, pasti banyak yang kita lihat, kita dengar, kita saksikan sebagai pembelajaran tentang kehidupan.
Hari ketiga Ramadhan, menyimpan banyak cerita bagi setiap hamba Allah, mereka yang mengejar keridhoan Allah tak akan melewatkannya kecuali dengan kegiatan yang mengundang kasih sayang Allah Swt. Terutama yang kita rindukan adalah saat saat ijabah doa bagi orang yang berpuasa.
Haditsnya seringkali kita dengar tentang doa yang tidak akan ditolak oleh Allah Swt, yaitu pertama doanya pemimpin yang adil, kedua doanya orang yang dizolimi, dan yang ketiga doanya orang yang berpuasa hingga ia berbuka. Apa saja yang paling utama kita minta?
Pasti yang paling utama sebagaimana diajarkan oleh Al-Qur'an yang kita kenal sebagai doa sapu jagat, robbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanah, wafil aakhirotihasanah waqinaa azaabannaar. Yaitu memohon keselamatan dunia dan akhirat.
Berikutnya doa hebat memohon ridho Allah dan sorga-Nya, allohummaa innaa nasaluka ridhoo-ka waljannah ana'uuzubika minsyahtika wannaar. Inilah doa-doa pilihan yang kitadianjurkan perbanyak pada bulan puasa. Karena kedua hal ini yang paling utama, sesuatu yang paling hebat untuk kita kejar.
Mengalihkan perhatian kepada kemuliaan akhirat pelan-pelan insyaAllah kita tak akan tergoda oleh dunia yang sementara, melatih diri banyak melihat akhirat, mengingat nasip kita kelak seperti apa, teringat pedihnya neraka, terbayang nikmatnya sorga, semua itu akan melahirkan kesadaran dan kerinduan, kerinduan pada magfiroh Allah, kerinduan pada rahmat Allah Swt.
Melihat akhirat akan melahirkan kerinduan pada bulan Ramadhan, karena bersama Ramadhan dapat kita wujudkan mimpi meraih insyaAllah Ridho Allah, magfiroh Allah, rahmat Allah dan tentu kita ingin terbebas dari api neraka. Maka diujung doa sapu jagad kita dituntun untuk melafadzkan "waqinaa azaabannaar" lindungilah kami dari api neraka. Aamiin.
(Sabtu 3 Ramadhan 1444 H / 25 Maret 2023 M)