(Catatan Safari Ramadhan PDNW Loteng di SMA NW Pagutan Kec. Batukeliang)
Muda dan enerjik, itulah kesan saya setiap kali bertemu dan mendengar kata-kata sambutan dari ketua PCNW kecamatan Batukeliang Ust Suhaebi, QH. Seperti kata-kata sambutan beliau pada acara Safari Ramadhan malam ini, Bahasanya santun dan penuh takzim, mencerminkan akhlaqulkarimah mewarnai pribadinya.
Cerdas dan visioner, inilah kesan saya setiap kali menyimak sambutan Pak Sekda NW Loteng Almukarram H. Muzakkir Walad, MAg. Seperti malam ini beliau menggali dan mengajak kita evaluasi sekaligus inovasi berorganisasi. Sedikit merefresh ke-NW-an kita, beliau mengingatkan slogan Kompak Utuh Bersatu.
Berorganisasi hendaknya saling menghargai dan tunduk pada kepengurusan dimana kita berada. Paling bawah tingkat ranting misalnya, seorang pengurus PDNW harus tunduk di rantingnya dengan kebijakan yang ada, misalnya iuran ranting ataupun dalam bentuk lain.
Kalau diuraikan slogan "Kompak" ini, kata beliau, dapat dilihat praktiknya dalam bentuk Komunikasi. Sedangkan kata "Utuh" dapat direpresentasikan dalam praktik Koordinasi, dan "Bersatu" terpotret dalam kondisi organisasi yang solid, para pengurus organisasi diharapkan senantiasa melakukan Konsolidasi.
Apa asas organisasi NW? Tanya dekan Fakultas Tarbiah IAIH NW Lombok Timur ini kepada jamaah yang hadir. Ada yang menjawab Islam ahlussunnah waljamaah alaa mazhabil imaamissyaafi'i. Benar, kata beliau. Ini harus kita pegang, karena Pendiri NW yang telah menggariskan hal tersebut sejak Muktamar NW yang pertama pada tahun 1954.
Berwibawa dan penuh kharisma, itulah kesan saya setiap kali menyimak irsyadat dari Abah Ketua PDNW Lombok Tengah Almukarram Dr. TGH. Zainal Arifin Munir, Lc. MAg, seperti malam ini, beliau tampil dengan kostum jubah hijau yang punya logo Barisan Hizbullah di dada sebelah kiri.
Diawal tausyiah, beliau mengajak jamaah untuk melihat kembali sejarah dakwah Nabi Nuh As kepada kaumnya. Saat berdakwah, kebanyakan ummatnya menolak dan tidak taat pada nasihat Nabi Nuh. Bentuk pengingkaran mereka, setiap ketemu Nabi Nuh, mereka menutup telinga. Dan saling ajak menutup telinga manakala setiap Nabi Nuh memberi nasihat.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
ََِููู ุชَุฌْุฑِْู ุจِِูู ْ ِْูู ู َْูุฌٍ َูุง ْูุฌِุจَุง ِู ۗ ََููุง ุฏٰู ُْููุญُ ูฑِุจَْููٗ ََููุง َู ِْูู ู َุนْุฒٍِู ّٰูุจََُّูู ุงุฑَْูุจْ ู َّุนََูุง ََููุง ุชَُْูู ู َّุนَ ุงِْٰูููุฑَِْูู
"Dan kapal itu berlayar membawa mereka ke dalam gelombang laksana gunung-gunung. Dan Nuh memanggil anaknya, ketika dia (anak itu) berada di tempat yang jauh terpencil, "Wahai anakku! Naiklah (ke kapal) bersama kami dan janganlah engkau bersama orang-orang kafir." (QS. Hud 11: Ayat 42)
َูุง َู ุณَุงٰ ِْููۤ ุงِٰูู ุฌَุจٍَู َّูุนْุตِู ُِْูู ู َِู ุงْูู َุขุกِ ۗ َูุง َู َูุง ุนَุง ุตِู َ ุงَْْูููู َ ู ِْู ุงَู ْุฑِ ุงِّٰููู ุงَِّูุง ู َْู ุฑَّุญِู َ ۚ َูุญَุง َู ุจََُْูููู َุง ุงْูู َْูุฌُ ََููุง َู ู َِู ุงْูู ُุบْุฑََِْููู
"Dia (anaknya) menjawab, "Aku akan mencari perlindungan ke gunung yang dapat menghindarkan aku dari air bah!" (Nuh) berkata, "Tidak ada yang melindungi dari siksaan Allah pada hari ini selain Allah Yang Maha Penyayang." Dan gelombang menjadi penghalang antara keduanya; maka dia (anak itu) termasuk orang yang ditenggelamkan." (QS. Hud 11: Ayat 43)
Saat pengingkaran luar biasa ummatnya, Allah Swt memerintahkan kepada Nabi Nuh untuk membuat kapal. Mulailah Nabi Nuh membuat kapal di tengah daratan. Ditertawakanlah oleh kaumnya dan diolok-olok. Hebatnya, ketika para binatang diminta untuk naik kapal, kok begitu manut dan taat. Sedang kaumnya yang berakal ada yang menolak untuk naik. Termasuk anaknya sendiri bernama Kan'an tidak mau diajak naik kapal.
Air yang memenuhi bumi saat banjir melanda pada zaman Nabi Nuh As itu mengatakan mencapai ketinggian 60 hasta. Riwayat yang paling benar mengatakan bahwa air yang menggenangi bumi dan tanah waktu itu sekitar 80 mil. Kurang lebih 120 kilo.
Yang menjadi keheranan kita, mengapa binatang begitu manut naik sementara sebagian manusia enggan naik kapal? Teringatlah kita pada firman Allah Swt
َูุงِ ุฐْ ุชَุงَ ุฐََّู ุฑَุจُُّูู ْ َูุฆِْู ุดََูุฑْุชُู ْ َูุงَ ุฒِْูุฏََُّูููู ْ ََููุฆِْู ََููุฑْุชُู ْ ุงَِّู ุนَุฐَุง ุจِْู َูุดَุฏِْูุฏٌ
"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." (QS. Ibrahim 14: Ayat 7)
Orang-orang yang tidak percaya dengan Nabi Nuh As, berkata bahwa Nabi Nuh yang membuat kapal di tengah daratan itu disebutnya gila. Mana otakmu? Mana akalmu? Seperti itulah macam-macam kalimat olok-olok mereka. Sedang mereka menyebut diri mereka orang pintar, orang intelek. Sedang orang-orang yang taat dipandangnya remeh dan bodoh-bodoh.
Ketika giliran ular mau naik kapal, setiap kali merengek kepada Nabi Nuh As agar diijinkan naik kapal, permohonannya ditolak oleh Nabi Nuh As, Nabi Nuh katakan: "Anda akan mengganggu nantidi daam kapal." Coba perhatikan penumpang kapal ada manusia, hewan dan lain sebagainya, nanti kalau ular mengganggu akan kacau balau penumpang kapal.
Terus saja ular mengiba dan merengek-rengek minta tolong kepada Nabi Nuh As. Tapi Nabi Nuh tetap bersikeras tidak mengijinkan. Akhirnya ular mengajukan janji, mau dibaiat, dan dia menepati janjinya. Memang hidup ini satu, yaitu sama dari zaman dulu sapai sekarang. Bumi, langit, alam semesta sama Allah ciptakan.
"Saya tidak akan mengganggu siapa saja yang membaca ini" kata ular. Tapi saya tidak akan bahas pada kesempatan ini, kata Abah, nanti terlalu panjang. Namun pada sesi tanya jawab diminta lagi amalan yang dibaca agar terhindar dari gangguan atau gigitan ular. Dan Abah membocorkannya. Nah.. setelah ular mengutarakan janji untuk tidak mengganggu, barulah diijinkan naik kapal oleh Nabi Nuh As.
Satu persatu ummatnya yang taat naik, namun diantara yang menolak naik adalah anaknya sendiri bernama Kan'an. Irkamma'anaa.. dijawab, oo saya bisa ngurus diri saya sendiri, kalau terjadi banjir saya akan naik ke atas gunung yang lebih tinggi. Panggilan sayang Nabi Nuh, dibahasakan Al-Qur'an dengan Ya Bunayya. Tidak ada yang akan selamat dari banjir ini kecuali yang naik kapal, kata Nabi Nuh As.
Ada riwayat mengatakan saat terjadi dialog itu, Nabi Nuh berada diatas kapal, sedangkan Kan'an berada di atas perahu kecil. Pendapat lain mengatakan terjadi saat Kan'an sudah berenang pada detik-detik yang membahayakan, tapi tetap saja gengsi, ngeyel. Keras kepala, tidak mau mendengar nasihat. Saat yang dijanjikan Allah Swt kepada Nabi Nuh As sudah tiba, maka datanglah air dari segala penjuru. Ada air yang datang dari atas, ada juga air datang dari bawah, samping depan belakang, akhirnya binasalah para pembangkang, yang tidak sami'na waato'na.
Nahdlatul Wathan ini bagaikan perahu, mari kita jaga, sebagaimana wasiat beliau: "Nahdlatul Wathan ciptaan Ayahda, kuamanatkan kepada anakda, untuk dijaga dan dipelihara, dan dikembangkan di Nusantara". Marilah kita sami'na waato'na seperti pengikut Nabi Nuh yang naik ke kapal, agar kita selamat.
Seakan Bapak Maulanasyaikh berkata, wahai murid-muridku, aku buatkan NW ini sebagai perahumu. Dalam rangka berzikir, ingat Allah NW ini hadir. Berarti Maulanasyaikh mengajak kita terhindar dari ancaman ayat yang akibat tidak zikir pertama akan menerima kehidupan yang sempit. Kehidupan yang kacau balau. Azab yang kedua akan diterima adalah ia akan dibangkitkan dalam keadaan buta.
Safari Ramadhan dari Pengurus Daerah dan Kordinator Barisan Hizbullah NW ini bertujuan agar kita semua saling menguatkan. "Tiang sebener ndit semel karena pelungguh sami lebih senior" tutur Abah. Tapi karena NW ini amanat, merujuk wasiat Pendiri NW "KUAMANATKAN". Jadi pengurus itu adalah orang yang mengemban amanat. Baik itu Pengurus Besar (PB), Pengurus Wilayah (PW), Pengurus Daerah (PD), Pengurus Anab Cabang (PAC), Markas Cabang (Marcab), dan ranting.
Jangan disia-siakan, rawat, jaga dan terus mengembangkan Nahdlatul Wathan. Termasuk Barisan Hizbullah Nahdlatul Wathan dihajatkan untuk menjaga organisasi, membantu pengurus organisasi, menjaga NW. Begitu juga dengan sayap-sayap yang lain. Muslimatnya, pemudanya, dll supaya semua bergerak, karena warga atau jamaah NW ini ada laki dan perempuan. Ada snak da remaja, ada yang sudah menikah da ada yang masih bujang. Semua sudah diakomodir, untuk berjal bersama-sama.
Abah Ketua PDNW Loteng mengajaknsemua element organisasi untuk membangun kerjasama. Tidak bisa maksimal kalau sebagian saja yang bekerja. Semua kita bergandeng-tangun, sesuai bidang dan posisi masing-masing. Pengurus PCNW hendaknya mengomodir dan mengkordinir. Kita punya madrasah, kita punya pondok -pondok pesantren, dimana anak-anak kita tengah nyantri.
Lihat madrasah kita, apa masaahnya, lalu kita carikan solusi bersama. Itulah bagian dari contoh pekerjaan pengurus. Tujuan kita pengabdian kepada gur besar kita Bapak Maulanasyaikh. Karena kita murid-murid beliau. Kita jadikan NW ini sebagai kapal kita menuju sorga-Nya Allah Swt. Masuk sorga bigoiri hisab.
Mungkin ada yang belum tahu arti berorganisasi, belum tau secara mendalam arti ber-NW? Kita sebagai ummat Islam, pasti punya tanggung-jawab dan kewajiban. Bila mengaku sebagai warga negara, pasti disana ada kewajiban. Siapa yang mengaku berorganisasi, maka disitu ada kewajiban. Demikian juga ber-NW, disitu ada tanggungjawab dan kewajiban.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
َูู َْู ุงَุนْุฑَุถَ ุนَْู ุฐِْูุฑِْู َูุงِ َّู َูููٗ ู َุนِْูุดَุฉً ุถًَْููุง ََّููุญْุดُุฑُูٗ َْููู َ ุงِْٰูููู َุฉِ ุงَุนْู ٰู
"Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sungguh, dia akan menjalani kehidupan yang sempit, dan Kami akan mengumpulkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta." (QS. Ta-Ha 20: Ayat 124)
َูุง َู ุฑَุจِّ ِูู َ ุญَุดَุฑْุชَِْููۤ ุงَุนْู ٰู ََููุฏْ ُْููุชُ ุจَุตِْูุฑًุง
"Dia berkata, "Ya Tuhanku, mengapa Engkau kumpulkan aku dalam keadaan buta, padahal dahulu aku dapat melihat?" (QS. Ta-Ha 20: Ayat 125)
َูุง َู َูุฐَِٰูู ุงَุชَูุชَْู ุงٰٰูุชَُูุง ََููุณِْูุชََูุง ۚ ََููุฐَِٰูู ุงَْْูููู َ ุชُْูุณٰู
"Dia (Allah) berfirman, "Demikianlah, dahulu telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, dan kamu mengabaikannya, jadi begitu (pula) pada hari ini kamu diabaikan." (QS. Ta-Ha 20: Ayat 126)
Siapa yang tidak suka zikir, benci orang berzikir, akan diberikan dua azab ancaman Tuhan. Luar biasa penfsiran para ulama. Apalagi kita punya guru ulama yang hebat, kalau sudah guru sudah mengakuinya sebagai satu-satunya, biarkan tidak banyak murid asa satu seperti Zainuddin itu, kata seorang guru Almagfurulah Maulanasyaikh, yaitu Syaikh Salim Rahmatullah.
Kalau kita perhatikan dan selidiki, mengapa mesti Zainuddin? Padahal murid-murid Syaikh Hasan Muhammad Almassyat banyak, antara lain Sayikh Zakaria Abdullah Bila, tapi kenapa hanya justru Zainuddin saja? Menarik sekali untuk diteliti dan diketahui, luar biasa, lautan ilmu bisa kita dapatkan dari perkataan yang singkat beliau itu.
Bersyukur kita punya guru da berguru pada Al-Magfurulah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid. Seakan beliau bilang ayo jamaah ini aku buatkan kalian perahu, ayo naik, perahu itu adaah NW. Bila kita kembali ke Ayat, barangsiapa yang berpaling dari zikir, akan nenerima dua azab Tuhan seperti yang tersebut dalam ayat. Maka Almagfurulah Maulanasyaikh telah menyelamatkan kita dari ancaman ayat ini dengan banyaknya warga NW berzikir (berhizib).
Logika terbalik (mafhum mukholafah), kalau orang yang tidak senang berzikir begini nasipnya, maka orangyang senang berzikir begini nasipnya. Hizib itu termasuk zikir, karena dia kumpulan doa, kumpulan wirid, kumpulan amalan-amalan para ulama. Doa-doa para Nabi, satu saja yang kita amalkan doa-doa dari Hizib, insyaAllah kita selamat, apalagi semuanya kita amalkan.
Para ulama manafsirkan "Ma'isyatandongka" ada tiga kemungkinan kandungan makna. Pertama hidupnya berantakan. Kacau balau. Bagaimanapun pinternya dia, maka pinternya itu menjadi akar kesusahan. Bagaimanapun kuatnya, kekuatannya itu yang akan menjerumuskannya. Oleh para ulama dijelaskan makna "ma'iisyatan dongka". Kalaudia punya uang, tidak benar memperuntukkannya. Kalaudia tak punya uang, kesana kemari mencari uang dengan cara yang tidak benar, berbohong, menipu, korupsi. "Ma'isyatandongka" Sepanjang hidupnya sengsara.
Datanglah kapal NW, yang menyerukan untuk ayo berzikir, ayo berhizib, di kampung -kampung baca hizib, jangansampai kosong dari bacaan wirid, jangan kosong dari bacaan zikir, hizib. Alhamdulillah dimana-mana orang berhizib, ada hiziban posko, hiziban markas, hiziban PCNW, hiziban Pemuda dll. bersyukur kita diajak untuk berhizib. Lalu apa kita akan menjawab seperti penolakan anak Nabi Nuh yang diajak naik kapal agar selamat?
Waga NW itu hebat, beruntung, karena kesehariannya diwarnai kegiatan berzikir, berhizib yang diselamatkan oleh Allah melalui Maulanasyaikh. Melalui Syaikh Hasan Muhammad Al-Massyat yang memerintahkan muridnya untuk mendirikan NW. Seakan guru besar beliau bilang, ayo Zainuddin, buatkan ummat perahu, buatkan wadah penyelamat, supaya mereka selamat, supaya tidak tersia-siakan.
Untung kita di NW ada tradisi saling ajak untuk berhizib, berjamaah berdoa, karena salingajak kepada kebaikan dipuji Tuhan sebagai ummat terbaik "kuntumkhoiro ummatin ukhrijatlinnaas. Takmuruuna bilmakruuf, saling ajak mengerjakan yang baik-baik. Beruntung sekali kita menjadi warga NW, maka saya mengundang sadara-saudara yang belum masuk NW, Masuklah. Beliau (Abah) termasuk juga mengajak teman-teman dikampus tutur beliau.
Dan beliau objektik berdiskusi, seandainyaada yangbelum pas, maka anda juga berkewajiban meluruskan kami, begitu bahasa Abah diantara para akademisi. Masak kalau ada kekurangan lalu kami didiamkan tidak ditolong? Kalau anda pikir NW ini belum sempurna, maka anda juga berkewajiban membantu kami, wahai para kaum intelektual. Mari bergabung bersama NW.
*(Rabu "Malam Kamis" 15 Ramadhan 1444 H/ 5 April 2023 M)*