🙏Selamat Datang di Website Resmi PD NW  Kabupaten Lombok Tengah 💌 Alamat Kantor: Jl. Sukarno Hatta No.14, Leneng, Kec. Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. 83511. ✍️ Mohon tinggal kan jejak pelungguh untuk mengisi buku tamu di bawah👇🏻 🌃Alhamdulillah Acara Peresmian Kantor PDNW Lombok Tengah berjalan lancar dan Sukses

Zwer Habib
Sabtu, 01 April 2023, April 01, 2023 WIB
Last Updated 2023-04-01T10:54:41Z
GALERY PDNWHeadlineHizbullah NWkegiatan PDNWPENGURUS CABANG NWPENGURUS PDNW

BELAJAR DARI KISAH PERTEMUAN NABI MUSA DENGAN GADIS MADYAN




(Catatan Irsyadat Ketua PDNW Loteng Almukarram Dr. TGH Zainal Arifin Munir, Lc. MAg pada Safari Ramadhan PDNW Loteng di PCNW Praya Barat Daya, lokasi di Musholla Nurul Wathan Rungkang desa Pelambek kec. Prabarda Loteng)

Malam ini malam bahagia, malam barokah dari Allah Swt, karena malam-malam bulan Ramadhan, bulan dimana pahala dilipat-gandakan. Bulan dimana doa-doa dikabulkan, juga bulan dimana pintu sorga dibuka seluas-luasnya, dan ditutup pintu neraka. Bulan dimana Allah Swt menjaga hambanya dengan berpuasa. Karena setan-setan di belunggu berkat kemuliaan Ramadhan. Tidak ada alasan ummat Islam akan diganggu oleh setan dan iblis. Kalau ada yang merasa diganggu, berarti diganggu oleh jin setan manusia. 

Bersyukur keadirat Allah Swt, bahwa malam ini kita dapat bersilaturahmi, kunjungan silaturahmi Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan dengan semua cabang di kecamatan, berkunjung ke saudara-saudara kita, sahabat-sahabat kita, saudara seagama, sebangsa, seorganisasi.

Kami dari Pengurus Daerah menjalankan tugas, menjalankan pesan pendiri Nahdlatul Wathan, Guru Besar dan Guru Agung kita semua untuk selalu bersilaturahmi, saling jaga, saling pelihara, saling bantu atau tolong menolong. kompak utuh bersama, ini dalam rangka menjalankan pesan Kompak Utuh Bersatu.




Bahwa Pengurus Daerah Nahdlatul Wathan mengajak kita semua, terutama pengurus-pengurus organisasi. Terutama yang baru saja dilantik, Pengurus Cabang NW Praya Barat Daya, melaksanakan tugas setulus-tulusnya. Bahwa kita bertugas organisasi Nahdlatul Wathan ini dalam rangka beribadah. NW niki wadah kita beribadah. 

NW yang utamanya mengajak ber-amar-ma'ruf nahi-mungkar tentu sudah dijanjikan upah oleh Allah Swt berupa sorga. Maka dari itu kita sebagai pengurus organisasi harus tahu fungsi dan tugas. Tanyakan pada diri, kalau sudah menjadi pengurus mau apa? Kalau sudah menjadi pengurus Cabang mau apa? Tiang pelungguh sebagai pengurus organisasi adalah wakil Bapak Maulanasyaikh untuk membantu warga, untuk menjaga ajaran agama, ajaran Ahlussunnah Waljamaah alaa mazhabil imaamissyaafi'i.



Kita berbuat dan mengajak ummat untuk terus memupuk keimanan dabketaqwaan, membimbing sesama, barangkali ada yang belum bisa berwudhu secara sempurna. Barangkali ada yang belum tahu ini yang benar dan ini yang salah. Mungkin ada yang belum tahu mana yang halal da haram, makruh, mubah. Inilah tanggung jawab kita semua.

Allah Swt akan menanyakan kita semua, Maulanasyaikh menitipkan NW kepada kita, sekalipun Bapak Maulanasyaikh telah mendahului kita, kita memang berpisah secara fisik, tapi pesan-pesan beliau masih ada, wasiat - wasiat beliau tetap ada. NW ini adalah pesan Maulanasyaikh, NW ini tempat kita ibadah, tempat kita berjuang, oleh sebab itu tidak ada alasan bagi kita untuk malu-malu menjadi warga NW. Dimana-mana kita harus percaya diri, dan tida malu menyatakan sikap sebagai warga NW.

Kemana saja kita hendaknya membawa identitas ke-NW-an kita. Memang banyak kendala dan tantangan kita sebagai pengurus organisasi. Dalam perjalanan kita mesti ada saja yang melemahkan kita, hal ini berbahaya sekali, sebagai pengurus, kita harus tegas. Baik itu pengurus organisasi, pengurus lembaga, pimpinan-pimpinan badan otonom. Pemudanya, muslimatnya, Himmahnya, IPNWnya, Nahdliyyatnya. Terimakasih kepada rekan-rekan pengurus atas segala bantuannya untuk warga kita. 


Mari kita belajar banyak hal, termasuk belajar berorganisasi dari kisah pertemuan antara Nabi Musa dengan dua orang gadis Madyan yang diceritakan Allah dalam Al-Qur'an:

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

فَجَآءَتْهُ اِحْدٰٮہُمَا تَمْشِيْ عَلَى اسْتِحْيَآءٍ ۖ قَا لَتْ اِنَّ اَبِيْ يَدْعُوْكَ لِيَجْزِيَكَ اَجْرَ مَا سَقَيْتَ لَـنَا ۗ فَلَمَّا جَآءَهٗ وَقَصَّ عَلَيْهِ الْقَصَصَ ۙ قَا لَ لَا تَخَفْ ۗ نَجَوْتَ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ

"Kemudian datanglah kepada Musa salah seorang dari kedua perempuan itu berjalan dengan malu-malu, dia berkata, "Sesungguhnya ayahku mengundangmu untuk memberi balasan sebagai imbalan atas (kebaikanmu memberi minum ternak) kami." Ketika (Musa) mendatangi ayah wanita itu (Syeikh Madyan) dan dia (Syeikh Madyan) menceritakan kepadanya kisah (mengenai dirinya), dia berkata, "Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu." (QS. Al-Qasas 28: Ayat 25)

Pelajaran Pertama, tentang menjaga adab dan etika kepada orang tua. Ayat ini menujukkan kita kebaktian seorang anak kepada orang tuanya. Termasuk kebaktian kita sebagai murid dan pengurus organisasi Nahdlatul Wathan, guru kita adalah orang tua kita di organisasi. Kita diperlihatkan oleh Allah tentang kebaktian seorang anak kepada orangtuanya. Oleh karena ayahnya telah lemah atau tua, maka untuk pekerjaan memberi minum binatang ternak sekalipun, bisa dilakukan oleh sorang perempuan demi tunduk dan patuhnya orang tua.

Dalam hal kebaktian, tidak memandang jenis kelamin seorang anak, terlebih dalam situasi tertentu, pada fase tertentu, seorang anak menjadi wajib membantu kedua orang tuanya. Tidak bisa kita bilang, saya ini perempuan boleh tidak berbakti, tidak seperti itu, seorang anak harus bertanggung jawab kepada orang tuanya.

Pelajaran kedua tentang etika pergaulan antara seorang laki-laki dengan perempuan. Diperlihatkan Allah pada bagaimana Nabi Musa melakukan pelarian dari kejaran antek-antek firaun, dan akhirnya selamat dan terdampar di Madyan. Saat istirahatnya dari perjalanan jauh itu, dilihatnyalah pemandangan yang memprihatinkannya, dua orang perempuan yang sedang berjuang menjunjung tinggi tugas dari ayahandanya.



Tergeraklah hati Nabi Musa untuk mengukurkan bantuannya. Sebuah pemandangan menakjubkan terjadi, batu besar yang tidak pernah ada yang mampu memindahkannya, akhirnya hanya dengan kekuatan fisik Nabi Musa, penghalang di tempat peminuman ternak itu bisa disingkirkan. Tentang kelegaan hati atas bantuan seorang asing kepadanya, disampaikanlah oleh kedua gadis itu kepada ayahandanya. 

Ayahanda meminta seorang diantara keduanya untuk memanggil sebagai bentuk terimakasih. Pada saat si gadis menyampaikan ajakan ayahandanya, Nabi Musa mengiyakan dengan catatan si gadis diminta dari belakang, tapi memberi isyarat belok kanan kiri dengan melempat kerikil ke arah kiri atau kanan. 

Ketiga tentang Ikromudduyuuf atau menghormati tamu, etika sebagai pemberi petunjuk jalan, misalnya kit mengundang seorang tokoh Tuan Guru, pada bab sebagai penunjuk jalan, maka penunjukjalanlah yang berada diposisi di didepan, untuk keperluan sebagai pemberi arahan. Kecuali perempuan, Tidak elok berada di depan, karena perempuan makhluk yang dari segala sisi tetap indah dilihat, maka kalau dia berada didepan, dikhawatirkan akan mendatangkan godaan. Sehingga Nabi Musa mensyaratkan bisa memenuhi undangan ayahanda wanita itu kalau dia berada dibelakang.

Pelajaran empat bahwa wanita tidak boleh dikesampingkan, yang diperlihatkan daa kisah Nabi Musa ini adalah wanita dibantu. Tidakki karena jenisnya perempuan lalu tidak dipedulikan. Hal ini diamini oleh Maulanasyaikh pendiri NW untuk menempatkan perempuan pada posisi terhormat. Terbukti kepedulian Pahlawan Nasional itu dengan membangun lembaga pendidikan bernama Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI).

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

قَا لَتْ اِحْدٰoٮہُمَا يٰۤاَ بَتِ اسْتَأْجِ رْهُ ۖ اِنَّ خَيْرَ مَنِ s

"Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, "Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling bsaik yeang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipaercaya." (QS. Al-Qasas 28h: Ayat 26)

Dalam ayat di atas ada dua sifat, yang harus dimiliki oleh seorang pejuang untuk semua generasi, Presiden harus punya dua sifat ini, pengurus organisasi harus punya dua sifat ini, yaitu kekuatan dan kejujuran. Mengapa kamu inginkan pria itu bekerja bersama kita? Karena dia (Nabi Musa) memiliki dua sifat hebat, yaitu dia punya sifat yang kuat dan kedua dia punya sifat amanah.

Kita dikasitahu oleh Allah dan Rosul-Nya bahwa inilah ciri seorang pemimpin, seorang petugas, seorang pengurus organisasi. Dimanapun dan kemanapun kita pergi, harus punya dua sifat ini, meskipun kita tahu termasuk dua sifat ini langka. Tidak elok kita bekerja disawah orang, (lowong) belum turun sudah lihat matahari. Belum banyak bekerja sudah melihat waktu, sudah mempertanyakan mana kopi. Belum maksimal bekerja sudah komplain mana sarapan dst. 

Ayah gadis itu (Nabi Suaib) bertanya kepada putrinya, darimana kamu tahu bahwa pria itu kuat? Dia mampu menggulingkan batu besar wahai ayah. Dan memang sifat inilah yang perlu dipertanyakan oleh perempuan memilih pasangan hidup, darimana kamu tahu dia kuat? Seorang suami juga harus memiliki sifat kuat ini. Kuat menggarap sawah, kuat mencari nafkah, dan kuat lain-lain.

Kuat ini ajaran Islam, kekuatan ini sangat dibutuhkan dalam segala hal, termasuk dalam perjuangan di Nahdlatul Wathan. Kuat dalam arti yang sangat luas, kuat akhlaknya, kuat ilmu pengetahuannya, kuat ekonominya, kuat kemampuan komunikasinya dll. Termasuk seorang suami juga harus kuat, karena akan menafkahi keluarga sebagai leader. Hal ini sesuai dengan Hadits yang terkenal: 

الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ

Seorang mukmin yang kuat itu lebih baik dan lebih dicintai oleh Alloh dari pada mukmin yang lemah. (HR Muslim)



Orang kuat itu dicinta Allah, dicinta oleh istrinya bagiseorang suami, pengurus yang kuat dicinta oleh pimpinan, dicinta oleh sesama. Kalau ada gotong royong, dia yang terdepan, kalau lagi orang butuh bantuan dia paling terdepan. Itu sifat orang kuat. 

Ayah gadis itu bertanya lagi, terus darimana kamu tahu bahwa pria itu amanah? Amanah itu artinya jujur, dia yang didepan, kalauad kaitannya dengan organisasi iya katakan "YA" untuk kesiapan. Kalau kita sudah jadi warga NW maka sepahit apapun harus kita bakti da taat. Kita mesti bilang, bagaimanapun tugas organisasi saya tidak akan menggerutu. Bekerja di NW ini artinya berbakti.

Alhamdulillah demikian sekelumit pencerahan dan  perjuangan dari guru kita dan pimpinan kita Abahuna Ketua PDNW semoga bermanfaat. Juga pada moment Safari ini dilantik juga Personalia PCNW Praya Barat Daya dengan ketua terpilih Ust Ridnan, QH. dan pada penghujung acara sebelum doa, ada diskusi dan ramahtamah yang dipandu oleh wakil Ketua PDNW Loteng Ust. Muhammad Syukri, QH. SAg.


*(Rabu 8 Ramadhan 1444 H / 29 Maret 2023 M)*