🙏Selamat Datang di Website Resmi PD NW  Kabupaten Lombok Tengah 💌 Alamat Kantor: Jl. Sukarno Hatta No.14, Leneng, Kec. Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. 83511. ✍️ Mohon tinggal kan jejak pelungguh untuk mengisi buku tamu di bawah👇🏻 🌃Alhamdulillah Acara Peresmian Kantor PDNW Lombok Tengah berjalan lancar dan Sukses

Minggu, 16 April 2023, April 16, 2023 WIB
Last Updated 2023-04-26T05:59:57Z
GALERY PDNWHeadlineHizbullah NWkegiatan PDNWPENGURUS CABANG NWPENGURUS PDNWPIMPINAN BANOM NW

KETUA PDNW LOTENG: "KUNCI BAHAGIA ITU IMAN DAN TAQWA”



*(Catatan Safari Ramadhan PDNW Loteng di Ponpes Arrahmah NW Pringgerate)*

Safari Ramadhan untuk putaran terakhir yang berlangsung di Ponpes Arrahmah NW Pringgerate berjalan lancar, alhamdulillah.  Dengan demikian lengkaplah 12 kecamatan yang dikunjungi oleh PDNW Lombok Tengah dalam rangka saling ingat-mengingatan, tawasaubilhaq watawasaubissobr, termasuk sebagai warga Nahdlatul Wathan saling ingat mengingatkan tentang ajaran dan pesan guru besar kita Al-Magfurulah Maukanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid.


Karena memang sebagai manusia adakalanya kita lupa, repot, sibuk dengan urusan-urusan pribadi, urusan keluarga, pemerintah dan lain sebagainya. Setidak-tidaknya di bulan Ramadhan inilah kita saling ingat-mengingatkan itu. Alhamdulilah hadir malam ini dua orang Tuan Guru yaitu Almukarram Tuan Guru Ihya Ulumuddin, QH. dan Al-Mukarram TGH Mujahidin, QH, mengkifayahi diantara 7 Tuan Guru yang ada di wilayah kecamatan Pringgerate.


Seharusnya pertemuan yang sekali setahun ini kita kumpul, menjadikan moment kebersamaan dalam Safari Ramadhan ini sebagai sarana kita saling ingat-mengingatkan dan nasihat menasehati, berijtimak di satu tempat. Membangun ukhuwah dan bersilaturahmi. Karena memang itulah yang dipesankan oleh Sultonul Auliya Kiyai Hamzanwadi dengan bahasa beliau "Kompak, utuh, bersatu".




Tentang persatuan, kompak utuh bersatu ini juga memang ajaran agama yang kita semua tahu bahwa Nabi Saw pernah bersabda tentang pesan kebersamaan ini, yaitu 



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : وَكُوْنُوا عِبَادَ اللهِ إِخْوَاناً. (رواه مسلم)


Jadilah  kalian menjadi hamba Allah yang bersaudara.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَةٞ فَأَصۡلِحُواْ بَيۡنَ أَخَوَيۡكُمۡ ۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَ لَعَلَّكُمۡ تُرۡحَمُونَ

"Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat." (QS. Al-Hujurat 49: Ayat 10)


Melihat pesan pendiri NW tentang kompak utuh bersatu ini sebenarnya merupakan implementasi alias praktik dari ajaran Allah dan Rasul-Nya yang harus kita junjung tinggi. Dengan kata lain NW ini adalah corong ummat untuk menjadi pengajak dan penggerak ummat tentang indahnya persatuan dan kebersamaan.


Jadi NW ini adalah pendakwah untuk menjunjung tinggi perintah Allah dan Rasul-Nya. Mengajak taat bakti terhadap ajaran agama. Tunduk patuh pada kedua orang tua dan guru. Termasuk kita sebagai warga NW berusaha sami'na waato'na terhadap pesan wasiat pendiri NW. Guru agung kita menitip pesan tentang perjuangan Iman Taqwa lewat Nahdlatul Wathan harus terus dilanjutkan. Hal ini tentu menjadi amanah buat kita warga NW dan pecinta.


Karena ini amanat, maka itulah sebabnya setiap kesempatan Safari Ramadhan dimana saja selalu diingatkan oleh PDNW untuk kita sama-sama menjaga amanah, kelak kita akan ditanya di hadapan Tuhan apakah sudah kita melaksanakan amanat guru kita. Menjadi pengurus sudahkan mengajak jamaah taat pada Allah, sudakan peduli dengan bagaimana ibadah dan fiqih mereka, dst.




InsyaAllah masa depan NW akan gemilang dan cemerlang. Suatu saat NW akan kaya dan  sejahtera. Hal itu kita sudah maklumi bersama  karena sudah diprediksi oleh pendirinya. Ini tentu menjadi kabar gembira dan optimisme kita semua, sekaligus sebagai motivasi agar kita tidak tinggal diam dan berpangku tangan.


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


وَلَوۡ أَنَّ أَهۡلَ ٱلۡقُرَىٰٓ ءَامَنُواْ وَٱتَّقَوۡاْ لَفَتَحۡنَا عَلَيۡهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلۡأَرۡضِ وَلَٰكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذۡنَٰهُم بِمَا كَانُواْ يَكۡسِبُونَ


"Dan sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A'raf 7: Ayat 96)


Kalau bahasa kita Maulanasyaikh bilang, wahai warga NW,? bagaimana bisa masuk sorga bigoirihisab, aku bilang lewat sini, kamu pilih lewat sana. Ya harus bagaiman lagi. Kira-kira seperti itu. Ini ikuti saya bilang, nggih jawabanmu, tapi kenyataannnya engkau menghilang entah kemana. Bagaimana bisa kita mau jadi orang bahagia dan senang kalau yang disarankan guru tak kita ikuti?


Kalaulah satu kelompok, satu pemerintah, satu organisasi. Kalau dikaitkan dengan kehidupan berorganisasi, andaikan warga NW (terjemahan dari suatu kaum) orang-orang yang taat dan bakti, beriman dan bertaqwa, orang yang yakin kepada Allah, yakin kepada Nabi, lalu patuh dan taat pada guru maka pasti mereka akan bahagia. 

Jalani saja perintah Allah Swt, jalani saja perintah Nabi yang disapaikan oleh guru besar kita. Buahnya kebahagiaan menanti. Intinya patuh, disitulah makna Taqwa itu sendiri. 


"Kelas berapa anak-anakku yang di depan?" Sapa Abah kepada para santri seragam yang duduk paling depan. Mereka ternyata Kelas 8, yang lagi berusia 12 tahun. Abah kemudian mengajak menengok sejarah kehidupan  seorang sahabatbNabi yaitu Sayyidina Abdullah bin Abbas, ketika dua tahun lebih muda dari usia para santri di depan. Abdullah bin Abbas bercerita, suatu hari saya duduk dalam satu kendaraan yaitu hemar bersama Nabi Saw. 


Kalau dikiaskan dengan kehidupan kita saat ini Abdullah bin Abbas dalam satu kendaraan bermotor, digonceng oleh Nabi Saw. Nabi Saw sebagai makhluk terbaik masih senang bercengkrama dengan kaum anak dengan penuh kasih sayang. Barangkali sebagian kita menganggap hal itu mengganggu, bisa jadi bilang ayo menjauh anak-anak, bising banget. Tapi begitulah Nabi mencontohkan ketawadhuan pribadi, tidak sombong dengan posisi yang disandang.




Dalam tarih Islam bahwa Nabi beberpa kali memperlakukan sahabat kecil seperti itu. Antara lain Muaz bin jabal kurang lebih berusia 22 tahun pernah dibonceng nabi suatu ketika, dan terjatuh bersama nabi, keduanya bercanda seperti kebanyakan kita, hehehe.... kita jatuh juga ya. Menikmati kejadian itu dengan tawa bahagia dan canda. Dipeluklah Muaz bin Jabal da mengatakan  aku kangen padamu Muaz. Artinya senang dan gemar Nabi dengan anak-anak. Senang nabi pada remaja dan pemuda.


Jadi apa yang dilakukan oleh Al-Magfurulah Maulanasyaikh dalam Nahdlatul Wathan ini sudah tepat, mewadahi kreatifitas anak-anak muda dalam wadah-wada banom seperti IPNW, HIMMAH NW, Pemuda NW, Nahdliyyat NW. Persis yang dicontohkan baginda nabi bagaimana kedekatan beliau sama generasi anakdan kuam muda. Pemandangan Nabi membonceng anak pada satu hemaradalah potret cinta Nabi.


Saat itu Abdullah bin Abbas berusia 10 tahun diberi nasihat oleh Nabi Saw, untuk di ketahui bahwa Abdullah bin Abbas ini berarti misannya Nabi Saw. Abdullah, bin Abbas, bin Abdul Muthalib. Apa nasihat Nabi kepada kaum muda? 


Yaa Gulaam.... Ihfazillaahaa yahfazka. Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu. Nasihat ini tentu buka hanya untuk generasi muda, tapi juga termasuk untuk kitan semua yang sudah dewasa. Kapanpun dan kemanapun kitapergi hendaklah menjaga Allah Swt. 


Menjaga Allah berarti ingat Allah, menjunjung tinggi iman da taqwa kepada Allah dimanapun kita berada. Bahwa Allah senantiasa menyaksikan tingkah laku kita, mendengar kita, memperhatikan kita. Dalam arti dimanapun da kapanpun akhlakul karimah, taat bakti kepada Allah selaku dimana saja, bertaqwa kapan saja. Apa itu taqwa? Menjalani perintah Allah dan menjuhi apa yag dilarang-Nya. Intinya "Endit kanggo melice" alias pacu dan taat bakti. Sami'na waato'na.




Belajarlah jadi anak yang taat patuh, kalau diminta guru baca ini, hafal ini maka laksanakanlah. Itulah arti jaga Allah sebagai satri. Menjaga agama dengan rajin sekolah, menjaga syariat dengan mengaji da mengkaji. Jangan pernah kita lalai. Apasaja yang Allah perintahkan, apa saja yang guru kita pesankan dan amanatkan serta wasiatkan. Sebenarnya mematuhi guru ini adalah bentuk kita mentaati Allah juga, karena satu mata rantai. Guru agung kitayang mengajak kita pokoknya NW pokok NW Iman dan taqwa.


Perintah Allah itu satu mata rantai yang bersambungan, terus disampaikan kepada Nabi Saw, dari Nabi disampaikan kepada para sahabat, terus ke tabiin, lanjut ke tabiuttabiin, nyambung lagi kepada para ulama, para guru dan guru sampai akhirnya kepada kita sendiri.


Apa yang diperintahkan oleh guru, oleh organisasi, kita harus sami'na waato'na. Kalau kita kembalikan kepada ayat diatas, maka kalau kita sai'na waato'na, tunduk bakti, buahnyapun kemuliaan dan keberuntungan. Latih anak-anak kita untuk jujur sejak belia agar terbiasa sampai dewasa. Kalau semua kita taat taat dan bakti, kalau semua kita "pacu", maka konsekwensinya "eyat sugih" makmur dan sejahtera.


Maka mari kita belajar jujur, termasuk menjadi istri wahai kaum ibu diharapkan menjadi istri yang taat bakti juga suami. Ingat pesan seorng ibu kepada anak perempuannya yang akan menikah, berpesan yang intinya taatlah kepada suami. Kaum muda juga belajar taat seperti taatnya kepada Allah pemuda Ashabulkhfi. 


Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:


إِنَّهُمۡ فِتۡيَةٌ ءَامَنُواْ بِرَبِّهِمۡ وَزِدۡنَٰهُمۡ هُدًى


Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka," (QS. Al-Kahf 18: Ayat 13)


Demikian pula Pengurus organisasi berkewajiban saling mengajak taat kepada Allah. Aktif mengajak ummat berfstabiqulkhoirot. Ingat bahwa Kunci bahagia itu adalah Iman Taqwa. Wallohua'lam. (Dirangkum dari Tausyiah Ketua PDNW Loteng Almukarram Dr. TGH Zainal Arifin Munir, Lc. MAg)


*(Sabtu "Malam Ahad" 25 Ramadhan 1444 H/ 15 April 2023 M)*