ANAK IDIOLOGIS MAULANA
(Catatan 4 Pawai Alegoris Hultah MadrasahNWDI ke-87)
Pasti asyik kalau disayang, tentu istimewa dan tersanjung kalau kita menjadi orang yang special dihati. Alangkah bangga dirasa kita bertahta dihati seseorang, apalagi dihati guru besar kita Al-Magfurulah Maulanasyaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid.
Bolehlah secara biologis kita bukan anak seorang ulama, bukan pula putra atau putri orang alim soleh, tapi dengan menjadi orang yang dicinta orang alim soleh, apalagi ulama warosatul ambiya, pasti tak terhingga keberuntungannya dirasa.
Masalahnya orang-orang yang dekat dengan Allah, pasti berpotensi akan menggiring kita kepada taqorrub ilalloh. Mereka-mereka yang hidupnya untuk mengejar kebahagiaan akhirat adalah orang yang layak kita sahabati dan akrabi.
Beruntunglah Tullab dan Tolibat Ma'had menjadi kesayangan Maulanasyaikh, dijadikan anak ketiga oleh Sultonulauliya itu, bukan anak biologis memang, tapi anak idiologis, keduanya sama-sama istimewa dihati Maulana.
Hmmmm..... menyaksikan barisan terpanjang pada prosesi pawai alegoris H-1 Hultah Madrasah NWDI yang ke-87 di Anjani hari ini, menjadi dalil kuat betapa kesayangan Maulana begitu membanggakan, baik membanggakan dengan kesederhanaan dan kesolehannya, juga membanggakan karena kuantitas yang terus bertumbuh.
(Sabtu, 21 Muharram 1444 H/ 20 Agustus 2022 M)